EPIDEMIOLOGI CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT

Main Author: Melinda, Melinda
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/4639/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK EPIDEMIOLOGI CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT (Literature Review) Melinda Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Latar Belakang: Celah bibir dan langit-langit atau celah orofasial merupakan salah satu kelainan bawaan yang paling umum di dunia. Celah bibir adalah suatu keadaan terbukanya bibir sedangkan celah langit-langit adalah suatu keadaan terbukanya langit-langit pada rongga mulut. Hal ini merupakan kegagalan bibir dan atau langitlangit mulut untuk menyatu selama proses perkembangan embrionik pada usia kehamilan 4 sampai dengan 12 minggu. Prevalensi global terjadinya celah bibir dan langit-langit atau celah orofasial sekitar 1 dari 700 kelahiran, meskipun celah orofasial dapat diperbaiki dengan operasi namun dapat menimbulkan dampak negatif yaitu secara psikologis pada orang tua dan pasien itu sendiri, kemandirian sosial yang lebih rendah, penurunan kualitas hidup serta biaya medis yang tinggi. Oleh karena itu celah bibir dan langit-langit merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Tujuan: Secara umum, literature review ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi celah bibir dan langit-langit berdasarkan jenis kelamin, status sosial dan pendidikan serta ras atau suku. Metode: Literature review. Hasil: Dalam tinjauan literature ini, didapatkan hasil bahwa peningkatan risiko konsisten pada benua Asia sedangkan tingkat terendah pada benua Afrika dengan prevalensi celah bibir yang terisolasi 6,4 per 10.000 kelahiran hidup untuk kulit putih non-Hispanik, 6,4 untuk Indian Amerika atau penduduk asli Alaska; 5,6 untuk hispanik; 5,6 untuk Asia atau Kepulauan Pasifik dan 4,4 untuk orang dengan kulit hitam non-Hispanik (penduduk asli Amerika Indian). Kesimpulan: Berdasarkan jenis kelamin penderita CLP didominasi oleh pria dan CP didominasi oleh wanita pada negara Estonia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Spanyol dan Pakistan, berdasarkan status sosial hubungan positif antara ibu yang merokok selama kehamilan dan NSCL / P pada keturunannya di negara Brazil dan Pakistan, status sosial ekonomi rendah atau sedang dan malnutrisi berkaitan dengan peningkatan NSCL / P terdapat pada negara Pakistan dan Spanyol dan berdasarkan ras atau suku gen TGFE3/ polimorfisme SfaN1 sebagai faktor risiko terkait dengan celah langit - langit non sindrom di beberapa negara seperti Indonesia, Korea dan India serta penderita CLP didominasi oleh orang yang berkulit putih. Kata Kunci: “Epidemiologi celah bibir” “Epidemiologi celah langit-langit”, dan “Epidemiologi celah bibir dan langit-langit”