HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEPADATAN LARVA AEDES AEGYPTI DI KECAMATAN RANTEPAO KABUPATEN TORAJA UTARA

Main Author: SALEMPANG, NATALIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/390/
Daftar Isi:
  • Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi penyakit DBD adalah suhu, kelembababan, curah hujan dan habitat perkembangbiakan. Suhu udara adalah ukuran besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu udara lingkungan tersebut dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer sebagai patokannya dengan besaran °C (Derajat celsius). Kelembaban adalah jumlah keselurahan uap air yang berada dalam udara. Curah hujan yang tinggi juga memengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan volume genangan air semakin banyak sehingga dapat menjadi tempat perkembang- biakan nyamuk Aedes agypti. Habitat merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk yang memengaruhi keberadaan larva Aedes aegypti. Habitat perkembangbiakan nyamuk terbagi atas tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari, tempat penampungan air yang tidak digunakan sehari-hari dan tempat penampungan air alamiah. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis larva yang ditemukan, dan untuk mengetahui hubungan suhu, kelembaban, curah hujan serta habitat perkembangbiakan dengan kepadatan larva Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain cross sectional. Jumlah responden yaitu sebanyak 70 responden. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer melalui program SPSS. Selanjutnya analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan variabel independen yaitu menggunakan analisis Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kelembaban udara di dalam dan di luar rumah p=0,02, dan habitat perkembangbiakan p=0,003, dengan kepadatan larva Aedes aegypti. Tidak ada hubungan antara suhu udara di dalam dan di luar rumah p=0,3, curah hujan 480.7 mm dengan kepadatan larva Aedes aegypti. Peneliti menyarankan agarmasyarakat lebih memperhatikan kebersihan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dengan rapat, dan menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan menyingkirkan barang-barang bekas yang memungkinkan dapat menampung air untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes