KARAKTERISTIK TERAPI ANTIBIOTIK PASIEN URETRITIS GONORE DI BALAI KESEHATAN KULLIT, KELAMIN DAN KOSMETIKA MAKASSAR PERIODE JANUARI HINGGA DESEMBER 2019
Main Author: | Masnur, Muslihin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/3598/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang : Populasi berisiko tinggi tertular IMS akan terus mengalami peningkatan yang pesat di negara berkembang. Penggunaan antibiotik untuk terapi uretritis gonore perlu pertimbangan yang matang agar tidak terjadi kasus resistensi antibiotik. Hal ini menyebabkan meningkatnya resistensi neisseria gonorrhoeae secara progresif, terutama di negara-negara berkembang yang menimbulkan keprihatinan besar pada banyak pihak dan menjadi suatu masalah kesehatan masyarakat yang serius. . Oleh karena itu, penggunaan antibiotik tanpa didasari diagnosis dan cara pemakaian yang tepat tidak menjamin kesembuhan bahkan sering berdampak pada resistensi. Tujuan : Untuk Mengetahui karakteristik terapi antibiotik pasien uretritis gonore di Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika Makassar periode Januari-Desember 2019. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan retrospektif untuk meneliti golongan antibiotik, dosis pemberian antibiotik dan lama pengobatan antibiotik yang diberikan kepada pasien dengan diagnosis uretritis gonore berdasarkan data dari rekam medis. Hasil : Didapatkan 75 pasien uretritis gonore, pasien laki-laki 67 pasien (90,91%) lebih banyak daripada perempuan 8 pasien (9,09%), pengobatan antibiotik yang paling sering digunakan adalah cefixime sebanyak 37 pasien (42,05%), Dosis pengobatan antibiotik yang paling banayak adalah cefixime 400 mg yang diberikan satu kali sehari dengan jumlah 37 kasus, Lama Pengobatan antibiotik cefixime 400 mg adalah 1 hari dengan total 37 kasus. Kesimpulan : Jenis Antibiotik terbanyak yang digunakan sabagai terapi bagi pasien uretritis gonore adalah cefixime. Managemen dan edukasi yang tepat diperlukan untuk penatalaksanaan dan pencegahan penyakit.