PENGARUH LAMA SENTRIFUGASI PADA SEXING SPERMATOZOA DENGAN METODE SEDIMENTASI PUTIH TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN DAN RASIO SPERMATOZOA X DAN Y PADA SAPI BALI (Bos sondaicus)
Main Author: | RAHMAT, RAHMAT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2650/ |
Daftar Isi:
- Teknologi sexing adalah proses pemisahan spermatozoa X dan Y untuk memperoleh kelahiran pedet sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama sentrifugasi pada sexing spermatozoa terhadap kualitas semen dan rasio spermatozoa X dan Y pada sapi Bali. Penelitian ini menggunakan empat perlakuan yakni P0 = semen segar + pengencer tanpa perlakuan sentrifugasi (kontrol); P1= 5 menit; P2 = 10 menit; dan P3 = 15 menit dengan lima ulangan (frekuensi penampungan semen). Parameter yang diamati yaitu kualitas semen segar dan kualitas semen setelah sexing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lama sentrifugasi terhadap konsentrasi spermatozoa diperoleh P0 = 512×106 /ml. Spermatozoa pada lapisan atas diperoleh P1 = 510×106 /ml; P2 = 480×106 /ml; dan P3 = 500×106 /ml, sedangkan spermatozoa lapisan bawah diperoleh P1 = 371×106 /ml; P2 = 497×106 /ml; dan P3 = 524×106 /ml. Motilitas spermatozoa diperoleh P0 = 87,49%, spermatozoa pada lapisan atas P1 = 58,47%; P2 = 57,28%; dan P3 = 58,90%, sedangkan lapisan bawah P1 = 49,38%; P2 = 51,60%; dan P3 = 55,74%. Viabilitas spermatozoa diperoleh P0 = 77,57%. Untuk spermatozoa lapisan atas P1 = 76,25%; P2 = 75,38% dan P3 = 76,51%, sedangkan spermatozoa lapisan bawah P1 = 76,08%; P2 = 76,03%; dan P3 = 73,80%. Proporsi spermatozoa X : Y berdasarkan panjang kepala diperoleh P0 = 47,78% : 47,78%, lapisan atas diperoleh P1 = 71,01 : 24,64% P2 = 74,51% : 22,55% dan P3 = 69,50% : 22,00%, sedangkan spermatozoa lapisan bawah diperoleh P1 = 49,50% : 48,02%; P2 = 21,78% : 66,83%; dan P3 = 32,02% : 59,61%. Proporsi spermatozoa X : Y berdasarkan lebar kepala diperoleh P0 = 47,78% : 51,23%, spermatozoa pada lapisan atas diperoleh P1 = 74,40% : 22,22%; P2 = 71,57% : 21,08%; dan P3 = 69,00% : 21,50%, sedangkan lapisan bawah diperoleh P1 = 44,55% : 50,99%; P2 = 25,25% : 66,34%; dan P3 = 35,96% : 55,17%. Dapat disimpulkan bahwa proporsi spermatozoa X : Y berdasarkan panjang kepala diperoleh angka tertinggi pada perlakuan P2 pada lapisan atas dan lapisan bawah. Sedangkan proporsi spermatozoa X : Y berdasarkan lebar kepala diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan P1 pada lapisan atas dan P2 pada lapisan bawah.