PENGARUH BERBAGAI BAHAN PEREKAT TERHADAP KUALITAS FISIK PAKAN PELLET AYAM PEDAGING FASE FINISHER

Main Author: JAELANI S., WAHYU
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2563/
Daftar Isi:
  • Bentuk fisik yang baik akan meningkatkan konsumsi pakan dan memperbaiki performa ayam pedaging fase finisher. Salah satu bentuk pakan yang biasa diberikan adalah bentuk pellet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan perekat terhadap kualitas fisik pakan pellet ayam pedaging fase finisher. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, dengan perlakuan adalah P0: ransum ayam pedaging fase finisher tanpa menggunakan bahan perekat; P1: ransum ayam pedaging fase finisher + molases 2%; P2: ransum ayam pedaging fase finisher + tepung tapioka 2% dan P3: ransum ayam pedaging fase finisher + bentonit 2%. Peubah yang diamati adalah kerapatan tumpukan (bulk density), pellet durability index serta kekerasan (hardness) pellet. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil, hubungan antara pellet durability index (Y) dan hardness (X) menggunakan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan perekat yang berbeda (P1, P2 dan P3) tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kerapatan tumpukan pellet ayam pedaging fase finisher. Namun, berbeda dengan pakan pellet tanpa penambahan bahan perekat (P0). Efektivitas penggunaan perekat tepung tapioka dan bentonit menunjukkan pellet durability index yang lebih tinggi di banding penambahan bahan perekat molases. Sedangkan, nilai kekerasan (hardness) pellet dengan penambahan bahan perekat bentonit lebih tinggi di banding bahan perekat tepung tapioka dan molases. Pellet durability index sangat di pengaruhi oleh tingkat kekerasan pellet, semakin tinggi nilai kekerasan pellet akan meningkatan pellet durability index, dengan keeratan hubungan (korelasi) sebesar 79,80%.