Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Balang Baru Kabupaten Jeneponto
| Main Author: | Permatasari, Permatasari |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2506/ |
Daftar Isi:
- Desa Balang Baru merupakan salah satu desa yang dijadikan sebagai desa wisata di Kabupaten Jeneponto. Salah satunya yaitu kawasan ekosistem mangrove dengan luas 50 ha yang harus lebih dikembangkan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai bulan maret 2020. Tujuan dari penelitian yaitu untuk Mengidentifikasi potensi ekowisata, menganalisis kesesuaian ekowisata, dan merumuskan strategi pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata di Desa Balang Baru Kabupaten Jeneponto. Pengumpulan data dilakukan melalui servei lapangan dan wawancara dengan menggunakan kuisioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kesesuaian wilayah untuk wisata pantai kategori mangrove dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi ekowisata di ekosistem mangrove Desa Balang Baru adalah memiliki hamparan hutan mangrove yang luas dan berbagai jenis satwa dalam hal ini burung, reptil, ikan, moluska dan crustacea, sehingga memberikan daya tarik untuk pengembangan ekowisata di Desa Balang Baru. Kawasan mangrove di Desa Balang Baru termasuk dalam kategori sesuai untuk dijadikan kawasan ekowisata. Strategi pengembangan ekowisata pada mangrove pada kawasan mangrove Desa Balang Baru adalah meningkatkan promosi mengenai kawasan mangrove Desa Balang Baru di media sosial, meningkatkan penanaman jenis mangrove penahan abrasi secara berkelanjutan, meningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui sosialisasi terkait aspek wisata, meningkatkan pendanaan yang lebih untuk memperbanyak sarana dan prasarana pendukung ekowisata seperti sepeda gantung, Memanfaatkan area tambak yang masih produktif untuk dijadikan area pemancingan dan meningkatkan kerjasama yang baik antar masyarakat dengan pemangku kebijakan.