EFEK MODULASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEFOTAKSIM PADA Staphylococcus aureus
Main Author: | Wawan, Valenthinus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2265/ |
Daftar Isi:
- Rosela merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan telah digunakan sebagai pengobatan tradisional. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa senyawa fenolik dalam ekstrak kelopak bunga rosela dapat memodulasi aktivitas beberapa antibiotik terhadap Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan ekstrak kelopak bunga rosela dalam meningkatkan aktivitas sefotaksim terhadap S. aureus ATCC 25923. Penentuan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode microdilution checkerboard assay dan difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak kelopak bunga rosela adalah 0,25%, antibiotik sefotaksim adalah 0,25 bpj dan kombinasi sefotaksim dengan ekstrak kelopak bunga rosela konsentrasi 0,125% adalah 0,25 bpj. Pada hasil pengujian menggunakan metode difusi agar diperoleh diameter zona hambat sefotaksim dan kombinasi sefotaksim dengan ekstrak kelopak bunga rosela konsentrasi 0,125% berturut-turut yaitu 56,93 mm dan 56,99 mm. Kesimpulan penelitian ini, bahwa ekstrak rosela konsentrasi 0,125% tidak memodulasi aktivitas antibakteri dari sefotaksim. Penambahan ekstrak kelopak bunga rosela memiliki efek indeferen terhadap sefotaksim. pada bakteri S.aureus