KARAKTERISTIK IMPAKSI GIGI MOLAR KETIGA MANDIBULA PADA MALOKLUSI SKELETAL DITINJAU DARI RADIOGRAFI SEFALOMETRI DI RSGM UNHAS DAN LADOKGI TNI AL MAKASSAR
Main Author: | Aditung, Hemayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2094/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Radiografi sefalometri lateral dapat digunakan untuk menilai hubungan rahang serta menilai posisi, kedalaman, dan angulasi impaksi gigi molar ketiga mandibula. Impaksi gigi merupakan gigi yang erupsinya tidak normal sehingga tidak mencapai oklusi dengan gigi antagonisnya. Prevalensi gigi impaksi molar ketiga mandibula berkisar sekitar 80% dibandingkan dengan gigi permanen lainnya. Impaksi molar ketiga disebabkan akibat evolusi manusia dan perubahan dari pola makanan, serta degenerasi dari rahang, sehingga kehilangan ruang yang cukup untuk pertumbuhan molar terakhir. Pertumbuhan tulang rahang kearah depan dan belakang yang tidak normal juga akan mengakibatkan terjadinya maloklusi skeletal. Klasifikasi maloklusi skeletal, yaitu: Kelas I (Orthognati), Kelas II (Retrognati), dan Kelas III (Prognati). Penelitian Richardson menyatakan bahwa insidensi impaksi molar ketiga mandibula terjadi pada pasien dengan basis mandibula yang pendek yaitu seperti pada maloklusi skeletal kelas II, dan pada maloklusi kelas III posisi impaksi molar ketiga mandibula terbanyak yaitu posisi kelas I disebabkan oleh mandibula yang prognati mempunyai ketersediaan ruang retromolar yang lebih besar.