Hubungan antara Emotional Expressivity dan Marital Satisfaction pada Pasangan Suami Istri selama Pandemi COVID-19 di Kota Makassar
Main Author: | Nurdin, St Aisyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12131/ |
Daftar Isi:
- Pasangan suami istri, memiliki tugas dan peran masing-masing dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Pasangan suami istri juga berupaya untuk menggapai kebahagiaan dan kepuasan dalam hubungan pernikahannya. Marital satisfaction sebagai evaluasi pasangan suami istri terkait penghayatan bahagia dan puasnya terhadap hubungan pernikahannya. Salah satu aspek marital satisfaction ialah komunikasi. Pada dasarnya, komunikasi bertujuan agar individu dapat mengekspresikan gagasan, ide, pikiran dan emosinya pada individu lain (pasangannya). Pola dan gaya pengungkapan emosi dan pikiran tersebut dikenal sebagai emotional expressivity. Dalam hubungan interpersonal seperti hubungan antara suami dan istri, kecenderungan untuk berekspresi secara emosional berdampak pada tinggi rendahnya marital satisfaction. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ialah hubungan antara emotional expressivity dan marital satisfaction pada pasangan suami istri selama pandemi COVID-19 di Kota Makassar. Subjek pada penelitian ini berjumlah 88 orang (44 pasang) pasangan suami istri di Kota Makassar yang berusia 20 hingga 60 tahun dan diambil berdasarkan teknik snowball sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan Self-Expression within Family Questionnaire (SEFQ) dan ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMSS). Teknik pengolahan data yang digunakan ialah analisis deskriptif dan product pearson moment. Hasil uji product pearson moment menunjukkan nilai signifikan sebesar 0.393 (p>0.05) yang menunjukkan bahwa emotional expressivity tidak berhubungan secara signifikan dengan marital satisfaction pasangan suami istri. Kemudian, nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0.092 yang berarti jika semakin tinggi emotional expressivity maka semakin tinggi pula marital satisfaction tetapi hubungan antara keduanya lemah.