Karakteristik Orang dengan Risiko Sedang dan Tinggi terhadap Covid-19 di Kota Makassar Periode April - Juni 2020

Main Author: Fahryan, Farhan
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11802/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang sistem pernapasan. Di Indonesia, per 20 Desember 2020 dari 664930 kasus positif, perincian berupa kasus aktif 103,239 , kasus sembuh 541,811. Berdasarkan gugus tugas Covid-19, di Indonesia, Provinsi Sulawesi Selatan saat ini (pada 20 Desember 2020) berada di posisi 5 dengan jumlah kasus positif sebanyak 25763 dengan total 552 kasus meninggal. Sedangkan Kota Makassar memiliki jumlah kasus terbanyak di Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan: Mengetahui karakteristik orang dengan risiko sedang dan tinggi terhadap Covid-19 di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan data sekunder dari Satgas Covid-19 UNHAS di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan periode April - Juni 2020. Hasil Penelitian: Karakteristik Orang dengan Risiko Sedang terhadap Covid-19 di Kota Makassar Periode April - Juni 2020 berdasarkan jenis kelamin paling banyak adalah laki-laki yaitu 52,9%, berdasarkan usia paling banyak adalah kelompok usia 19-50 tahun yaitu 94,83%, berdasarkan pekerjaan paling banyak adalah pegawai swasta yaitu 24,51%, berdasarkan ada tidaknya riwayat perjalanan adalah kelompok orang yang “ada” riwayat perjalan yaitu 71,61%, berdasarkan riwayat keterpaparan adalah yang tidak ada riwayat terpapar sebanyak 74,84%. Sedangkan Orang dengan Risiko Tinggi berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah perempuan yaitu 52,5%, berdasarkan kelompok usia 19-50 tahun yaitu 95%, berdasarkan kelompok pekerjaan yang paling tinggi adalah pegawai swasta yaitu 22,5% dan berdasarkan riwayat perjalanan yang tertinggi adalah kelompok yang “tidak” ada riwayat perjalanan yaitu 25 orang atau 62,5%, berdasarkan riwayat keterpaparan adalah yang ada riwayat terpapar sebanyak 80%.