XEROSTOMIA PADA PENDERITA KANKER KEPALA DAN LEHER AKIBAT RADIOTERAPI
Main Author: | MAHARANI, REGITA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11700/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Kanker kepala dan leher adalah semua karsinoma yang timbul pada saluran pernafasan dan pencernaan bagian atas seperti saluran sinonasal, rongga mulut, faring, dan laring. Terapi radiasi atau radioterapi menjadi salah satu pengobatan kanker kepala dan leher. Modalitas radioterapi selain membunuh sel kanker juga akan merusak sel normal sepanjang jalur penyinarannya. Salah satu efek samping radiasi daerah kepala dan leher adalah xerostomia yaitu sensasi subjektif mulut kering yang banyak dikeluhkan. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran xerostomia pada pasien kanker kepala dan leher akibat radioterapi menggunakan Groningen Radiotherapy-Induced Xerostomia Questionnaire (GRIX) dan Xerostomia Questionnaire (XQ). Hasil : Hasil penelitian yang dikaji menunjukkan bahwa semakin rendah laju aliran saliva maka semakin parah keluhan xerostomia oleh pasien yang diukur dengan menggunakan XQ dan GRIX pada pasien kepala dan leher akibat radioterapi. Kesimpulan : GRIX dan XQ dapat digunakan untuk menggambarkan xerostomia secara subjektif pada pasien radioterapi kanker kepala dan leher. Kata Kunci : Xerostomia, Radioterapi, Kanker Kepala dan Leher, GRIX dan XQ.