TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN SANKSI TERHADAP PELAKU PELECEHAN SEKSUAL FETISH KAIN JARIK BERMODUS PENELITIAN AKADEMIK (Studi Kasus Putusan Nomor 2286/Pid.Sus/2020/PN.Sby)
Main Author: | Fatrilya, Atri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11302/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualifikasi perbuatan pelecehan seksual fetish kain jarik bermodus penelitian akademik dan mengetahui penerapan sanksi terhadap pelaku pelecehan seksual fetish kain jarik bermodus penelitian akademik dalam putusan nomor 2286/Pid.Sus/2020/PN.Sby. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan menggunakan metode pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Jenis dan sumber hukum yang digunakan yakni bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, serta menggunakan teknik pengumpulan studi kepustakaan dan studi dokumen. Adapun hasil dari penelitian ini, yakni (1) kualifikasi mengenai tindak pidana pelecehan seksual fetish kain jarik belum diatur secara jelas baik didalam KUHP maupun diluar KUHP. Fetish merupakan perbuatan cabul jika ada perbuatan paksaan, cium-ciuman, raba-rabaan secara seksual (melanggar KUHP). Melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak jika korbannya adalah anak. Melanggar ketentuan Undang-Undang ITE apabila ada perekaman dan penyebarluasan melalui media elektronik. Melanggar ketentuan Undang-Undang Pornografi apabila mengandung unsur tindakan yang berkaitan dengan pornografi. Kualifikasi perbuatan tersebut merupakan delik formil. (2) dalam penerapan sanksi terhadap pelaku dalam putusan nomor 2286/Pid.Sus/2020/PN.Sby hakim wajib mempertimbangkan segala aspek yuridis dan non-yuridis agar penjatuhan hukuman dapat memberikan rasa keadilan.