Analisis Tingkat Kerawanan Tanah Longsor dengan Menggunakan Metode Frekuensi Rasio pada Sub Sub DAS Mamasa

Main Author: Mambela, Friska
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1048/
Daftar Isi:
  • Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamasa merupakan daerah pegunungan, yang terletak di Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Daerah ini sering mengalami longsor yang dapat mengakibatkan sedimentasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor penyebab longsor yang paling berpengaruh pada Sub - Sub DAS Mamasa dengan membangun peta kerawanan tanah longsor menggunakan metode frekuensi rasio. Faktor yang digunakan antara lain kemiringan lereng, penutupan lahan, kelengkungan bumi, curah hujan, litologi, arah lereng, jarak dari patahan dan jarak dari sungai. Hasil Penelitian menunjukkan nilai frekuensi rasio tertinggi pada faktor penutupan lahan hutan kering primer dengan nilai 2,03. Tingkat kesuksesan dan tingkat prediksi model dinyatakan cukup baik dengan nilai 0,754 dan 0,752. Dilihat dari Peta kerawanan longsor, daerah kerawanan sangat tinggi memiliki luas 5990,85 ha (12,52%), kerawanan tinggi dengan luas sekitar 11358,20 ha (23,74%), kerawanan sedang, rendah dan sangat rendah memiliki luas berturut – turut 13.125,03 ha (27,44 %), 11.464,00 ha (23,77%) dan 5896,02 ha (12,33%) dari total luas sub – sub DAS Mamasa 47834,09 ha.