KADAR ADIPONEKTIN SERUM ANTARA DIABETES TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 OBESITAS SENTRAL

Main Author: NOOR, TAJUDDIN
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/10463/
Daftar Isi:
  • TAJUDDIN NOOR. Kadar Adiponektin Serum antara Diabetes Terkontrol dan Tidak Terkontrol pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Obesitas Sentral (dibimbing oleh Ruland DN Pakasi dan Fitriani Mangarengi) Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar adiponektin serum dengan terkendalinya hiperglikemia pada penderita DM tipe 2 yang disertai obesitas sentral. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Akademis Jaury, Makassar pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2013. Diagnosis DM dilakukan mengikuti kriteria American Diabetes Association dan obesitas sentral sesuai kriteria International Diabetes Federation untuk Etnik Asia Tenggara. Diabetes dikelompokkan menjadi terkontrol dan tidak terkontrol berdasarkan kadar HbA1c < 7% sebagai terkontrol dan ≥ 7% sebagai tidak terkontrol. Kadar adiponektin serum diukur dengan metode ELISA. Penelitian mendapatkan 83 sampel terdiri atas wanita 59 orang (71,1%) dan laki-laki 24 orang (28,9%) dan menemukan kadar adiponektin serum minimum 0,34 μg/mL, maksimum 20,41 μg/mL, median 2,750 μg/mL, dan rerata±SD 3,90±3,35 μg/mL. Kadar adiponektin serum pada DM terkontrol 4,22±3,75 μg/mL lebih tinggi daripada DM tidak terkontrol 3,59±2,94 μg/mL, namun secara statistik perbedaan tidak bermakna (uji Mann-Whitney; p= 0,303, p < 0,05). Distribusi adiponektin rendah dan tinggi lebih baik pada DM terkontrol daripada tidak terkontrol namun secara statistik tidak bermakna (Kuartil 1 Odds ratio 0,46 [95% CI; 0,162-1,304], uji Chi square; p= 0,139, p < 0,05). Kadar adiponektin mempunyai hubungan terbalik dengan HbA1c tetapi tidak bermakna (uji korelasi Spearman; r= - 0,083, p= 0,455, p < 0,05)