Analisis Kesiapan Pembiayaan Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa dalam mendukung Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga di Depok Tahun 2018-2020
Main Author: | Astuti, Trihardini Sri rejeki |
---|---|
Format: | Article info Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/jmpk/article/view/40632 |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) merupakan cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dengan mendatangi keluarga. Skala prioritas nasional dalam mencapai Indonesia Sehat salah satunya adalah menanggulangi penyakit tidak menular termasuk hipertensi, diabetes melitus dan gangguan jiwa yang semakin hari prevalensinya semakin meningkat. Hipertensi, diabetes melitus dan gangguan jiwa merupakan salah satu indikator keluarga sehat dalam PIS PK untuk mencapai SPM.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan telaah dokumen terkait. Kesiapan pembiayaan hipertensi, diabetes melitus dan gangguan jiwa dihitung dengan menggunakan metode costing SPM. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja kesehatan untuk kegiatan PIS PK digunakan untuk sosialisasi, edukasi dan pendataan. Mengacu pada perhitungan costing SPM, Depok mampu melaksanakan SPM untuk Pelayanan Dasar Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa karena hanya menggunakan 1,38% APBD Kesehatan Belanja Langsung (Non Gaji) Depok. Kesimpulan: Dinas Kesehatan Kota Depok belum siap dalam melaksanakan PIS PK dalam hal komitmen, SDM, dan anggaran. Saat ini Dinas Kesehatan Kota Depok sudah memahami PIS PK namun pelaksanaannya tergantung pada ketersediaan pembiayaan yang berasal dari pencairan anggaran DAK Non Fisik. Hal ini disebabkan karena terdapat jeda waktu cukup lama antara proses pengusulan dan realisasi pencairan anggaran sementara SDM terbatas. Diperlukan proses perencanaan yang lebih optimal serta pengalokasian SDM sesuai kebutuhan.