MUHKAM DAN MUTASYABIH DALAM AL-QUR’AN: REFLEKSI KEYAKINAN DAN IMPLIKASI TERHADAP CORAK TEOLOGI ISLAM

Main Author: Effendi, Rahmat
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi , 2021
Subjects:
Online Access: http://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/153
http://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/153/127
Daftar Isi:
  • Research on muhkam and mutasyabih verses in the Qur’an has been widely carried out. However, no research looks at the theological aspects historically on the implications of understanding the two forms of the verse. The muhkam verse which is qath‘i dalalah implies the birth of the basic aqidah. While the mutasyabih verse which is zhanni dalalah has implications for the birth of a branch aqidah. Based on the different understandings and interpretations of the two, the historical facts of Muslims have given birth to various opinions and schools of thought. Inevitably also cause a crisis because of cross opinion. The verse mutasyabih is misinterpreted with a narrow understanding and one interpretation. While the muhkam verse is the basis for its legitimacy. There needs to be a broad perspective in dealing with this problem. Muslims who are plural and have different intellectual capacities must be able to cultivate an attitude of tolerance for different views. The paradigm of fanatical thinking must be abandoned over branch issues. Unity must be prioritized as a starting point in building the people in pluralism. This article will examine these issues. This research is library research by looking at the historical facts that exist and using clear literature. The method used in this research is descriptive-analytical and comparative so that it can reveal the mistakes that occur among the people and see the actual comparison. The goal is to create a sense of tolerance for differences and uphold the values ​​of equality and unity among the people.   Penelitian atas ayat muhkam dan mutasyabih dalam al-Qur’an telah banyak dilakukan. Akan tetapi belum ada penelitian yang melihat dari aspek teologis secara historis akan implikasi dari pemahaman kedua bentuk ayat tersebut. Dari ayat muhkam yang bersifat qath‘i dalalah berimplikasi lahirnya aqidah pokok. Sedangkan ayat mutasyabih yang bersifat zhanni dalalah berimplikasi lahirnya aqidah cabang. Atas pemahaman dan interpretasi yang berbeda terhadap keduanya, pada fakta historis umat Islam telah melahirkan berbagai pendapat dan madzhab. Tidak pelak pula menimbulkan krisis karena silang pendapat. Ayat mutasyabih disalahartikan dengan pemahaman yang sempit dan satu tafsir. Sedangkan ayat muhkam menjadi landasan legitimasinya. Perlu adanya perspektif yang luas dalam menghadapi problem tersebut. Umat Islam yang majemuk dan memiliki kapasitas intelektual yang berbeda haruslah dapat menumbuhkan sikap toleransi atas perbedaan pandang. Paradigma berpikir fanatis harus ditinggalkan atas persoalan cabang. Persatuan harus diutamakan sebagai titik tolak dalam membangun umat di tengah kemajemukan. Artikel ini akan mengkaji permasalahan tersebut. Penelitian ini adalah studi kepustakan (library research) dengan melihat fakta-fakta historis yang ada dan menggunakan literatur-literatur yang jelas. Metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif-analitis dan komparatif, sehingga dapat mengungkapkan dengan sebenarnya kekeliruan yang terjadi di tengah umat dan melihat perbandingan yang sebenarnya. Tujuannya adalah menimbulkan rasa toleransi atas perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persamaan dan persatuan di tengah umat.