ANALISIS DAYA SAING PRODUK EKSPOR INDONESIA KE TIONGKOK

Main Authors: Mulya Tarmidzi, Muhammad, Rahayu, Dina
Format: Article info application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Ekonomi Syariah , 2021
Subjects:
RCA
EPD
Online Access: http://jurnal.iuqibogor.ac.id/index.php/addiwan/article/view/133
http://jurnal.iuqibogor.ac.id/index.php/addiwan/article/view/133/173
Daftar Isi:
  • International trade is the activity of exchanging goods or services across countries based on mutual agreement through export and import activities, and one of the countries that is Indonesia's trading partner is China. To be able to enter a foreign market, of course, requires a product that has high competitiveness. For this reason, it is necessary to know the strength of competitiveness of Indonesian products which have been exported to the Chinese market. The purpose of this study is to analyze competitiveness, market position, and to find out what sectors need to be encouraged during 2015-2019. The data used are secondary data with annual periods. Based on the RCA results, there are only 34 out of 97 product sectors that have a comparative advantage or an average RCA value of more than one. And based on the EPD results, most of Indonesia's export products do not have a competitive advantage in China, because there are 40 out of 97 product sectors that are in a reatreat position, which means that there is a decline in the export market share in that product sector
  • Perdagangan internasional adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa lintas negara atas kesepakatan bersama melalui kegiatan ekspor dan impor, Dan Salah satu negara yang menjadi mitra dagang Indonesia adalah Negara Tiongkok. Untuk dapat memasuki suatu pasar luar negeri tentu membutuhkan produk yang memiliki daya saing tinggi. Untuk itu perlu diketahui kekuatan daya saing dari produk Indonesia yang selama ini di ekspor ke pasar Tiongkok.Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya saing, posisi pasar, dan untuk mengetahui sektor apakah yang perlu didorong selama 2015-2019. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan periode tahunan. Berdasarkan hasil RCA hanya ada 34 dari 97 sektor produk yang memiliki keunggulan komparatif atau nilai rata-rata RCA lebih dari satu. Dan berdasarkan hasil EPD sebagian besar produk ekspor Indonesia tidak memiliki keunggulan kompetitif di negara Tiongkok, Karena terdapat 40 dari 97 sektor produk yang berada pada posisi reatreat yang artinya adalah adanya kemunduran pangsa pasar ekspor pada sektor produk tersebut