ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN KEMAMPUAN ISOLASI ARESTER 70 kV GARDU INDUK KEBONAGUNG

Main Authors: Putra, Reza Hadi Editya; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Purnomo, Hery; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Wijono, n/a; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa TEUB , 2017
Online Access: http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/786
Daftar Isi:
  • Arester memegang peranan penting dalam menjaga peralatan di Gardu Induk Kebonagung dari tegangan tinggi, khusunya yang ditimbulkan dari sambaran petir. Adanya penurunan kemampuan isolasi pada arester untuk saluran transmisi 70 kV Gardu Induk Kebonagung – Gardu Induk Turen membuat perlindungan peralatan menjadi kurang optimal. Oleh sebab itu, adanya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan kemampuan isolasi arester. Adapun pada penelitian ini menunjukan bahwa usia menyebabkan degradasi pada permukaan isolator arester, sebab terlihat saat usia arester mencapai 22 tahun nilai tahanan insulasinya menurun hingga 51000 Ω (Phasa S), dan arus bocornya meningkat hingga 588 μA (Phasa S). Selain itu berdasarkan kategori bobot polutan IEC-60815 arester T/L Bay Turen 70 kV ini tergolong kategori sangat berat dengan hasil perhitungan ESDD 1,11 mg/ di permukaan isolator. Sambaran petir yang terjadi pada saluran transmisi 70 kV Gardu Induk Kebonagung – Gardu Induk Turen sebanyak 161 kali per 27 km dalam setahun. Dengan tegangan puncak 455 kV dan tegangan pelepasan arester 204 kV melebihi batas tegangan pelepasan arester. Tegangan tinggi yang diberikan sambaran petir menyebabkan flashover pada arester sehingga permukaan arester panas dan menyebabkan kemampuan isolasi arester menurun. Kata kunci: Arester, usia, polutan, sambaran petir