ANALISIS KESTABILAN PERALIHAN PADA SISTEM TRANSMISI HIGH VOLTAGE DIRECT CURRENT (HVDC)
Main Authors: | Gabrielsa, Yakin; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Suyono, Hadi; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Shidiq, Mahfudz; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya |
---|---|
Format: | application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Mahasiswa TEUB
, 2016
|
Online Access: |
http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/711 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang kestabilan peralihan sistem transmisi HVDC & transmisi AC. Hal ini dilakukan untuk menentukan, sistem mana yang lebih stabil ketika terjadi gangguan. Simulasi dilakukan pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kV pada 2 kondisi, yaitu Pembebanan 100% dan 70%. Sistem Transmisi HVDC yang diuji ada 2 jenis, yaitu Monopolar Link dan Bipolar Link. Semua simulasi diberi gangguan yang sama, yaitu gangguan pada Bus 26 selama 0.1 detik. Hasil dari simulasi ini yaitu melihat respon sudut rotor generator 26 dan sudut rotor generator 11, sebelum dan saat terjadi gangguan. Pada pembebanan 100 %, sistem yang menggunakan saluran transmisi Bipolar HVDC hanya mengalami kenaikan 51.8514o. Sistem yang menggunakan saluran transmisi Monopolar HVDC senilai 76.7310o. Sistem yang menggunakan saluran transmisi AC senilai 100.5043o. Transmisi Bipolar HVDC memiliki kenaikan sudut rotor yang lebih rendah dibandingkan transmisi Monopolar HVDC maupun transmisi AC. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Saluran Transmisi HVDC dapat menambah kestabilan peralihan sistem tenaga listrik. Kata kunci — kestabilan peralihan, saluran transmisi, transmisi HVDC, sudut rotor.