ANALISIS KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN RELE GANGGUAN TANAH SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN UNIT PEMBANGKIT BARU PADA PLTGU GRATI

Main Authors: Pratama, Novan Ardita; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Soemarwanto, n/a; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Utomo, Teguh; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa TEUB , 2015
Online Access: http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/523
Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas tentang koordinasi relearus lebih (Over Current Relay disingkat OCR) dan relegangguan tanah (Ground Fault Relay disingkat GFR)pada PLTGU Grati. Penambahan unit pembangkit barutentu diikuti dengan risiko gangguan kelistrikan yanglebih besar, khususnya gangguan hubung singkat. Dalammenjaga penyaluran energi listrik agar berlangsungdengan baik, maka diperlukan analisis terhadapkoordinasi OCR dan GFR sisi keluaran trafo utama padamasing-masing pembangkit karena memiliki risiko arusgangguan hubung singkat terbesar. Permasalahan yangmuncul inilah yang dianalisis, apakah arus gangguanhubung singkat setelah penambahan unit pembangkitbaru justru semakin turun atau meningkat, dan denganperubahan besar arus gangguan hubung singkat tersebutapakah perlu dilakukan perubahan terhadap setelan OCRdan GFR dalam menjaga peralatan instalasi kelistrikandari gangguan hubung singkat. Analisis ini dilakukandengan menghitung nilai arus gangguan tiga fasa, antarfasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah sebelumdan setelah penambahan unit pembangkit baru denganmetode perhitungan impedansi urutan ekivalen sistemsesuai titik-titik gangguan yang dianalisis yaitu keluarantrafo utama masing-masing pembangkit. Setelahmendapatkan besar arus gangguan hubung singkat,langkah selanjutnya menentukan setelan OCR dan GFRuntuk memproteksi dari arus gangguan hubung singkattersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwapenambahan unit pembangkit baru membuat nilai arusgangguan hubung singkat meningkat, khususnya arusgangguan maksimum, yaitu dari 11772.74842 A menjadi13100.17270 A. Namun naiknya arus gangguan hubungsingkat setelah penambahan unit pembangkit baru, nilaiarus gangguan hubung singkat masih dibawah nilaibreaking current PMT yang digunakan, sehingga secarateknis PMT masih bekerja dengan baik meskipunditambahkan unit pembangkit baru. Berdasar hasilperhitungan yang dipengaruhi naiknya arus gangguanhubung singkat setelah penambahan unit pembangkitbaru pada PLTGU Grati, mengakibatkan adanyaperubahan setelan OCR dan GFR pada sisi keluaran trafoutama masing-masing pembangkit, perubahan yangdimaksud adalah setelan arus dan TMS (Time MultipleSetting).Kata kunci – Koordinasi OCR dan GFR, ArusGangguan Hubung Singkat, PLTGU Grati.