PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SORTING LOKASI PADA DEFIBRILATOR EKSTERNAL OTOMATIS YANG TERINTEGRASI DENGAN AMBULAN DAN RUMAH SAKIT MELALUI JARINGAN INTERNET
Main Authors: | Wibowo, Bagas Priyo Hadi; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Siwindarto, Ponco; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Zainuri, Akhmad; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya |
---|---|
Format: | application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Mahasiswa TEUB
, 2019
|
Online Access: |
http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/1206 |
Daftar Isi:
- Fibrilasi jantung terjadi jika terdapat potensial aksi yang menjalar pada otot jantung tanpa terkendali dan menjadi liar. Terdapat dua jenis fibrilasi yaitu fibrilasi atrium dan fibrilasi ventrikel. Penanganan yang tepat dan cepat sangat diperlukan guna menghindari kompilasi yang lebih parah. Fibrilasi yang dapat terjadi secara tiba-tiba menjadi hal yang perlu segera diselesaikan dikarenakan jika penanganan fibrilasi tidak segera maka akan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Fibrilasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun sehingga diperlukan adanya pembacaan lokasi dari penderita ketika fibrilasi terjadi sehingga dapat dilakukan penjemputan dengan segera. Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang dua perangkat yaitu perangkat penderita dan perangkat ambulan. Perangkat penderita akan dibawa oleh penderita untuk mengetahui lokasi dari penderita ketika fibrilasi terjadi dan mengurutkannya dengan lokasi ambulan yang diambil dari database dengan lokasi rumah sakit yang telah diprogram di mikrokontroler untuk mencari lokasi ambulan atau rumah sakit terdekat, dan perangkat ambulan akan dipasangkan di mobil ambulan untuk mengetahui lokasi dari ambulan yang sedang tidak bertugas secara realtime. Pembuatan kedua perangkat ini menggunakan arduino micro sebagai mikrokontroler, modul GSM/GPRS SIM800L untuk membaca lokasi dari penderita dan ambulan serta untuk komunikasi melalui jaringan internet, push button dan led sebagai masukan dan indikator kondisi fibrilasi. Ketika dalam mode tersedia, perangkat ambulan akan mengirimkan lokasi yang berisikan latitude dan longitude ke database, sedangkan ketika dalam mode sibuk maka nilai latitude dan longitude yang dikirimkan ke database bernilai 99999 sehingga ketika diurutkan atau di-sorting tidak akan menjadi yang paling dekat. Ketika ada potensi terjadinya kondisi fibrilasi, maka perangkat penderita akan mengambil data lokasi ambulan dari database lalu mengurutkannya dengan lokasi rumah sakit sehingga didapatkan lokasi ambulan atau rumah sakit terdekat dengan lokasi penderita dan akan mengirimkan notifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, data posisi yang dapat diperoleh oleh modul SIM800L berupa latitude dan longitude. Pembacaan lokasi oleh modul SIM800L memiliki selisih pembacaan dengan pembacaan lokasi manual melalui google earth rata-rata 22,8 meter. Hasil pengujian keseluruhan ketika terjadi potensi fibrilasi, perangkat penderita memerlukan waktu rata-rata 30,187 detik hingga pengiriman notifikasi. Notifikasi yang dikirimkan dalam bentuk Short Message Service (SMS) yang berisikan kondisi penderita dan lokasinya dalam bentuk url yang dapat terhubung dengan google maps. Kata kunci : Fibrilasi, pengurutan, perangkat ambulan, perangkat penderita, database, notifikasi ABSTRACT Cardiac fibrillation occurs when there is an action potential that spreads to the heart muscle without control and becomes wild. There are two types of fibrillation, atrial fibrillation and ventricular fibrillation. Proper and fast handling is needed to avoid more severe compilation. Fibrillation that can occur suddenly becomes a matter that needs to be resolved immediately because if handling fibrillation is not immediate it will be dangerous and can cause death. Fibrillation can occur anytime and anywhere so it is necessary to read the location of the patient when fibrillation occurs so that pickup can be done immediately. Based on this, two devices are designed, namely the patient device and ambulance device. The patient's device will be carried by the patient to find out the location of the patient when fibrillation occurs and sort it by the location of the ambulance taken from the hospital location programmed in the microcontroller to find the nearest ambulance or hospital location, and the ambulance device will be attached to the ambulance to find out the location of the ambulance that is not on duty in realtime. The making of these two devices uses Arduino Micro as a microcontroller, GSM / GPRS SIM800L module to read locations of sufferers and ambulances as well as for communication through the internet network, push button and led as input and indicators of fibrillation conditions. When in available mode, the ambulance device will send a location containing latitude and longitude to the database, whereas when in busy mode the latitude and longitude values sent to the database are 99999 so that when sorted or sorted it will not be the closest. When there is a potential fibrillation condition, the patient's device will retrieve the ambulance location data from the database and then sort it by the location of the hospital so that the ambulance location or hospital closest to the patient's location is obtained and will send a notification. Based on the results of the study, the position data that can be obtained by the SIM800L module is latitude and longitude. The location reading by SIM800L module has a difference in reading with manual location reading through google earth averaging 22.8 meters. The overall test results when there is potential fibrillation, the patient's device requires an average time of 30,187 seconds to send notifications. Notifications are sent in the form of Short Message Service (SMS) that contains the patient's condition and location in the url form that can be connected with google maps. Keywords : Fibrillation, sorting, ambulance devices, patient devices, databases, notifications