ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.W DENGAN POST ORIF FRAKTUR CRURIS DEXTRA TERBUKA 1/3 DISTAL DI RUANG SERUNI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Main Author: | KURNIANINGSIH, YURIKA FIAN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1617/1/AWAL.pdf http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1617/2/BAB%20I.pdf http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1617/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1617/ |
Daftar Isi:
- A. LATAR BELAKANG Fraktur merupakan ancaman potensial atau aktual pada integritas seseorang akan mengalami gangguan sosiologis maupun psikologis yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri pada tulang. Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagian tubuh dan tempat untuk melekatnya otot-otot yang menggerakan kerangka tubuh. Namun dari ulah manusia itu sendiri, fungsi tulang dapat terganggu karena mengalami fraktur. Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Mansjoer, 2008). Menurut WHO, fraktur menyebabkan kematian ±1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja atau dewasa muda (WHO 2009). Di Amerika Serikat, 5,6 juta kejadian patah tulang terjadi setiap tahunnya dan merupakan 2% dan kejadian trauma. Patah tulang pada tibia merupakan kejadian tersering dari seluruh patah tulang panjang. Insiden pertahun dari patah tulang terbuka tulang panjang diperkirakan 11,5 per 100.000 penduduk dengan 40% terjadi di ekstremitas bagian bawah. Patah tulang ekstremitas yang terisolasi menyebabkan angka morbiditas yang tinggi seperti penderitaan fisik, kehilangan waktu produktif dan tekanan mental (WHO, 2009).