ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.J DENGAN DIAGNOSA ASMA BRONKIAL DI RUANG CENDANA RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Main Author: | AZIZAH, INAYATUN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1452/1/1.%20HALAMAN%20AWAL.pdf http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1452/2/2.%20BAB%20I.pdf http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1452/3/7.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1452/ |
Daftar Isi:
- A. Latar Belakang Asma adalah penyakit inflamasi kronik pada jalan nafas yang dikarakteristikan dengan hiperreponsivitas, edema mukosa, dan produksi mukus. Inflamasi ini pada akhirnya berkembang menjadi episode gejala asma yang berulang : batuk, sesak dada,mengi dan dispnea. Pada umumnya, penderita asma akan mengeluhkan gejala batuk,sesak napas,rasa tertekan di dada dan mengi. Pada beberapa keadaan batuk mungkin merupakan satusatunya gejala. Gejala asma sering terjadi di malam hari dan saat udara dingin, biasanya bermula mendadak dan batuk. Batuk yang di alami awalnya susah (Brunner & Suddart, 2011). Karakteristik batuk pada penderita asma adalah berupa batuk kering, paroksimal, iritatif, dan non produktif, kemudian menghasilkan sputum yang berbusa,jernih dan kental. Jalan napas yang tersumbat menyebabkan sesak napas,sehingga ekspirasi selalu lebih sulit dan panjang dibanding inspirasi, yang mendorong pasien untuk duduk tegak dan menggunakan setiap otot aksesori untuk pernapasan.(Smeltzer & Bare 2011). Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering di jumpai pada anak-anak maupun dewasa, di negara berkembang maupun negara maju. menurut World Health Organization (WHO) tahun 2011, terdapat 235 juta orang di seluruh dunia menderita asma dengan angka kematian lebih dari 8%. National Center for Health Statistics (NCHS) tahun 2011, prevalensi asma menurut usia sebesar 9,5% pada anak dan 8,2% pada dewasa sedangkan menurut jenis kelamin, 7,2% laki-laki dan 9,7% perempuan.