DESAIN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS KEARIFAN LOKALTEMA CITA-CITAKU SUBTEMA GIAT BERUSAHA MERAIH CITA-CITA KELAS IV SD/MI

Main Author: ASTUTI, DESSY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.radenfatah.ac.id/6036/1/BAB%20I%20.pdf
http://repository.radenfatah.ac.id/6036/2/BAB%20V%20.pdf
http://repository.radenfatah.ac.id/6036/
Daftar Isi:
  • Pengembangan bahan ajar tematik integratif tema cita-citaku subtema giat berusaha meraih cita-cita dilakukan karena belum dimasukkannya kearifan lokal Kota Palembang berupa kesenian daerah, tempat bersejarah, kuliner, upacara adat, objek wisata, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kearifan lokal Kota Palembang. Oleh karena itu, perlu diadakannya pengembangan bahan ajar tematik integratif berbasis kearifan lokal agar dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dan lebih mengenal kearifan lokal Kota Palembang yang merupakan daerahnya tempat tinggalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar tematik integratif berbasis kearifan lokal tema cita-citaku subtema giat berusaha meraih cita-cita yang valid, praktis, dan efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model pengembangan Tessmer. Model pengembangan Tessmer ini terdiri dari dua tahapan yaitu tahap Preliminary yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap pendesainan dan tahap formative evaluation yang terdiri dari tahap expert review, one-to-one, small group, dan field test. Namun, pada penelitian ini peneliti hanya melakukan pengembangan pada tahap small group saja, dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan tes. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV B di Sekolah Dasar Negeri 156 Palembang dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Dari hasil pengembangan yang dilakukan diperoleh kesimpulan: (1) menghasilkan bahan ajar tematik integratif berbasis kearifan lokal yang valid dilihat dari hasil skor angket serta saran dan komentar dari validator dengan hasil kevalidan sebesar 80, (2) menghasilkan bahan ajar tematik integratif berbasis kearifan lokal yang praktis dilihat dari hasil skor angket respon peserta didik sebesar 100, (3) menghasilkan bahan ajar tematik integratif berbasis kearifan lokal yang efektif dilihat dari hasil evaluasi peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 90 atau 90% nilai ≥ 75.