PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK AUTISME ( STUDY KASUS DI DESA PULAU HARAPAN KEC. SEMBAWA KAB. BANYUASIN III )
Main Author: | AGUSTINI, ATIKA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.radenfatah.ac.id/4164/1/SKRIPSI.pdf http://repository.radenfatah.ac.id/4164/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengeksplorasi tentang penerimaan diri orang tu terhadap anak autisme. Sebagai manusia normal yang memiliki perasaan dan pikiran, setiap orang tua yang memiliki buah hati pastilah menginginkan yang terbaik untuk anak mereka. Bagaimana dengan orang tua yang dikaruniai anak dengan berbagai keterbatasan seperti anak autisme , bagi sebagian orang tua yang memiliki anak autisme, hal yang tidak mudah. Butuh proses untuk dapat menerima keadaan atau kondisi anak, yang bisa dikatakan tidak seperti anak normal lainnya. Penelitin ini bertujuan untuk pertama, mengetahui perasaan orang tua pertama kali mengetahui anak terindikasi autisme. Kedua, mengetahui usaha yang dilakukan orang tua dalam menyembuhkan anak autisme. Ketiga, mengetahui tahap penerimaan diri orang tua yang mempunyai anak autisme. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis data studi kasus Robert K Yin. Robert K Yin membagi tiga teknik analisis untuk studi kasus, yaitu: penjodohan pola, pembuatan eksplanasi, dan analisis deret waktu. Data yang digunakan dapat diperoleh dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 2 keluarga diantaranya adalah keluarga pertama klien “AM” dan “N”. Keluarga kedua klien “AL” dan “Z”. Dari hasil peneleitian ini yang di dapat dari hasil observasi dan wawancara adalah : pertama mengenai perasaan orang tua pertama kali mengetahui anak terindikasi autisme yang terpukul, shock, sedih, marah, hilang harapan, takut, binggung, tidak percaya, khawatir, dan sedih, hingga klien mampu menghilangkan perasaan itu semua. Kedua mengenai usaha yang dilakukan orang tua dalam menyembuhkan anaknya dari yang pengobatan medis ke dokter dan meminum obat-obatan, serta pengobatan non medis seperti terapi, alternative, diet makanan dan ustad semua dilakukan untuk kesembuhan anak mereka. Dan ketiga adalah penerimaan diri orang tua yang mempunyai anak autisme dari dimana mereka menolak kondisi anak yang autisme, mencari apa itu autisme, sehingga akhirnya mereka benar-benar menerima bahwa kenyataan anak mereka mengalami gangguan autisme.