TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PRAKTEK HUTANG-PIUTANG ANTARA PETANI DAN PEMILIK PABRIK PENGGILINGAN PADI (STUDI KASUS DI DESA PURWOSARI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN) (Skripsi)

Main Author: Rastini, Rastini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.radenfatah.ac.id/331/1/Rastini_FebEkoIsl.pdf
http://repository.radenfatah.ac.id/331/
Daftar Isi:
  • Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti dia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat harus berusaha melalui berbagai aktifitas bahkan dengan cara hutang-piutang. Di Desa Purwosari praktek hutang-piutang yang dilaksanakan yaitu perjanjian antara petani dengan pemilik pabrik padi, dimana petani meminjam uang kepada pemilik pabrik untuk modal menggarap sawah. Uang tersebut akan dibayar dengan padi dengan standar atau ukuran kwintalan pada musim panen. Apabila padi tersebut tidak bisa diberikan pada waktu jatuh tempo (panen), maka petani akan memberikan padi pada musim panen berikutnya, dengan menambah 5%, dan apabila panen berikutnya tidak bisa membayar lagi maka ditambah lagi 5%, jadi totalnya 10% padi. Dari fenomena ini penulis tertarik untuk melakukan penlitian tentang bagaimana praktek hutang-piutang antara petani dan pemilik pabrik padi di Desa Purwosari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, serta bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap praktek hutang-piutang tersebut. Jenis penelitian ini dilihat dari objeknya termasuk penelitian lapangan atau field research yang dilakukan di Desa Purwosari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin. Untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data yang didapat dari responden secara langsung dari jawaban wawancara, dan sumber data yang didapat dari buku-buku yang berhubungan erat dengan masalah yang dibahas, serta dari situs online. Setelah data-data terkumpul maka penulis menganalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Akhirnya hasil penelitian ini berkesimpulan, bahwa dalam praktek hutang-piutang di Desa Purwosari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin tersebut tidak sesuai dengan konsep Islam, karena jumlah padi yang dibayar petani nominalnya lebih besar dari hutang uang yang petani pinjam, maka hal terssebut termasuk riba. Dan adanya tambahan 5% atau 10% padi apabila petani tidak bisa memberikan padinya pada waktu jatuh tempo (panen), itupun termasuk kategori riba nasi’ah, dan sesungguhnya riba itu sangat dilarang dalam Islam.