EKSISTENSI NABI MUHAMMAD SAW DALAM FILM INNOCENCE OF MUSLIMS (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES).[SKRIPSI]

Main Author: Misnawati, Rabella
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.radenfatah.ac.id/1461/1/Rabella%20Misnawati%20%2813530053%29.pdf
http://repository.radenfatah.ac.id/1461/
http://perpus.radenfatah.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “Eksistensi Nabi Muhammad SAW dalam Film Innocence Of Muslim (Analisis Semiotik Roland Barthes)” Film tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan orang di sekitarnya. Film mempunyai kekuatan persuasi yang besar dan dapat merefleksikan kehidupan. Namun sebaliknya, film dapat memarjinalkan sebuah masyarakat melalui ceritanya. Seperti pada film “Innocence Of Muslims” yang menggambarkan Eksistensi Nabi Muhammad SAW secara negatif, gambaran yang kontradiksi dari faktanya. Sehingga memicu kemarahan umat muslim dan memancing pertumpahan darah. Film ini menyinggung aqidah umat muslim karena menyinggung hal yang paling sensitive yaitu suri tauladan umat muslim dan kitab yang dibawanya dengan mengolok-olok melalui film ini. Penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana sebenarnya eksistensi kepribadian Nabi Muhammad SAW dalam film Innocence Of Muslims yang secara singkat trailernya di publikasikan di jejaring media sosial youtube. Dan untuk mengetahui gambaran atau representasi yang memang sengaja dibuat oleh film ini, maka digunakanlah pendekatan semiotik. Jenis penelitian ini adalah analisis isi film dengan menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes. Sehingga peneliti ini ingin mengetahui bagaimana makna denotasi, konotasi, melalui observasi dan didukung dengan dokumen-dokumen yang relavan, akhirnya ditemukan adegan-adegan yang mempresentasikan eksistensi Nabi Muhammad SAW secara negatif dalam film Innocence Of Muslims. Hasil penelitian ini menemukan makna bahwa dalam film “Innocence Of Muslims” Eksistensi Nabi Muhammad SAW dicerminkan sebagai laki-laki yang memiliki sifat “mata keranjang” atau hidung belang, memiliki orientasi seksual yang berlebihan, gemar mendengungkan peperngan terhadap pemeluk agama lain secara keji, serta melakukan penodahan agama lain (intoleran) bagi pemeluk agama non muslim, dan juga memiliki kepribadian yang menyimpang. Secara umum, film ini menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok berkpribadian negatif.