Daftar Isi:
  • Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran IPA di sekolah dasar sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran tidak kontekstual dan kinerja siswa rendah, baik pada proses maupun hasil belajarnya. Sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tradisional sehingga memerlukan upaya untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan, kebosanan, serta menurunkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Peningkatan kreativitas mengajar guru mutlak perlu dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru dan setting sosial kelas secara alamiah melalui dua tahapan siklus penelitian tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dilakukan PTK dengan menggunakan pembelajaran metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan di kelas 2 A MI An Nuur Palembang dengan prasiklus dan dua siklus. Pada prasiklus tidak menggunakan pembelajaran metode eksperimen kemudian siklus I menggunakan pembelajaran metode eksperimen model kooperatif learning sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar yang menggunakan pembelajaran ini sehingga dilakukan tindakan memberikan penjelasan kepada siswa tentang prinsip-prinsip pembelajaran metode eksperimen dan siklus II siswa mulai terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada pendekatan pembelajaran metode eksperimen. Dari hasil observasi, hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan data-data nilai hasil belajar siswa. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus 56,5 (sebelum menggunakan pembelajaran metode eksperimen) menjadi rata-rata 64,25 pada siklus I dan menjadi rata-rata 78,5 pada siklus II (setelah menggunakan pembelajaran metode eksperimen model). Begitu juga dengan hasil ketuntasan belajar siswa pada prasiklus 22,50% menjadi 50 % pada siklus I dan 87,5 % pada siklus II. Hasil observasi teman sejawat (kolaborator) terhadap aktivitas peneliti juga terjadi peningkatan pada saat proses belajar mengajar yaitu pada siklus I 68,75 % dan pada siklus II 95,83 %. Dari hal pelaksanaan PTK, prasiklus, siklus I, dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode eksperimen model kooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada kelas 2 A MI An Nuur Palembang.