FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUMUHAN KELURAHAN TAMBELAN SAMPIT, KOTA PONTIANAK
Main Authors: | Fitriadi, Ario, Pratiwi, Nana Novita, Puryanti, Vetti |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Terbitan: |
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang
, 2020
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/40656 |
Daftar Isi:
- Kota secara umum adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan lain-lain. Perkembangan penduduk yang terus meningkat pada kawasan perkotaan tentu tidak lepas dari masalah yang ada, seperti berkurangnya nilai kualitas lingkungan, akibat penduduk yang semakin padat, sehingga menimbulkan kawasan kumuh di perkotaan, terutama pada Kota Pontianak. Salah satu kawasan terdapat di Kelurahan Tambelan Sampit, dengan tipologi kumuh di atas air, tergolong kumuh berat. Permukiman kumuh tidak hanya berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan, namun juga berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Maka penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi kumuh berdasarkan tingkat kekumuhan. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif, regresi berganda, dengan Variabel kependudukan, sosial ekonomi, lahan, dan kebijakan pemerintah, terhadap tingkat kekumuhan, sesuai SK kumuh Kota Pontianak. Hasil analisis menyimpulkan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor sosial ekonomi, dimana tingkat penghasilan rata-rata masih berada di bawah UMP/UMK, dengan mata pencaharian didominasi oleh pekerja buruh harian, dan Faktor lahan, dimana sebagian besar masyarakat, pada tepian Sungai Kapuas belum memiliki sertifikat lahan, serta melanggar garis sempadan bangunan (<15m dari bibir sungai). Maka diperlukannya pengendalian terhadap kesesuaian lahan perumahan yang melanggar aturan, dan mengembangkan wisata di tepian Sungai Kapuas, agar menciptakan kualtias lingkungan yang baik.