STUDI LAJU INFILTRASI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT

Main Authors: Gustian, -, Nurhayati, -, Nirmala, Azwa
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura , 2018
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/25057
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/25057/75676576318
Daftar Isi:
  • Pada Indonesia memiliki lahan rawa pasang surut sekitar 20,1 juta ha. Menunjukkan bahwa lahan rawa pasang surut cukup potensial dalam menunjang ketahanan pangan nasional (Ismail, dkk. 1993). Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pertanian, khususnya di lahan rawa pasang surut adalah infiltrasi. Hal ini menjadi penting untuk diteliti bagaimana perilaku infiltrasi pada daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut. Selain adanya pasang surut air, faktor lain yang mempengaruhi infiltrasi diantaranya permeabilitas, porositas, kadar air, serta kandungan organik pada tanah. Pada skripsi ini mengamati bagaimana pengaruh pasang surut terhadap laju infiltrasi, pengaruh sifat-sifat tanah terhadap laju infiltrasi, pengaruh perakaran terhadap laju infiltrasi serta menganalisis laju infiltrasi dengan persamaan Kostiakov. Penelitian dilaksanakan di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Data-data yang diperoleh adalah data primer yang merupakan pengamatan langsung dari lapangan, yaitu dengan menggunakan alat single ring infiltrometer untuk pendugaan laju infiltrasinya dan metode Kostiakov untuk menganalisis hasil data laju infiltrasi aktual (lapangan). Metode pelaksaan yaitu dengan menggunakan alat infiltrometer pada 9 titik pengamatan di lahan yang terdiri dari 3 jenis tanaman dengan perakaran berbeda. Masing-masing lahan bertanaman diamati pada 3 titik pengamatan. Hasil pengukuran laju infiltrasi menunjukkan bahwa laju infiltrasi akan lebih cepat pada saat surut air dibandingkan saat pasang. Perakaran dan sifat tanah juga sangat mempengaruhi laju infiltrasi. Pada perakaran tunggang akan meningkatkan laju infiltrasi karena struktur akar yang dapat membuka jalannya air masuk ke dalam permukaan tanah. Sedangkan pengaruh sifat tanah terhadap laju infiltrasi yaitu pada lahan yang memiliki kadar air tinggi menyebabkan laju infiltrasi yang terjadi menjadi lambat. Hal ini menunjukkan kadar air akan berbanding terbalik terhadap laju infiltrasi. Berbeda halnya dengan tingkat pemeabilitas, porositas dan kandungan organik pada tanah, ketiga sifat ini dapat meningkatkan laju infiltrasi. Tanah pada lokasi penelitian dikategorikan pada jenis tanah lempung dengan nilai porositas berkisar antara 66,8 - 75,5 %. Hasil laju infiltrasi 9 titik pengamatan di lapangan menggunakan alat single ring infiltrometer diperoleh laju infiltrasi tertinggi terjadi pada titik 3 (L.3) di lahan bertanaman langsat (perakaran tunggang) saat kondisi surut sebesar 95,15 mm/menit. Sedangkan laju infiltrasi terendah terjadi saat pasang air laut di lahan bertanaman kelapa (perakaran serabut) pada titik 1 (K.I) yaitu sebesar 0,61 mm/menit. Berdasarkan hasil analisis menggunakan rumus Kostiakov antara laju infiltrasi aktual (lapangan) dan laju infiltrasi Kostiakov diperoleh hubungan korelasi yang sangat positif, perbedaan hasil laju infiltrasi yang dihasilkan kedua metode sangatlah kecil berkisar 0,001% sampai 0,030%, sehingga metode laju infiltrasi Kostiakov dapat digunakan untuk memperkirakan laju infiltrasi pada lahan yang diamati. Kata kunci : laju infiltrasi, pasang surut, infiltrasi Kostiakov, sifat tanah, perakaran