EVALUASI KINERJA DAN ALTERNATIF PENANGANAN SIMPANG PADA JALAN YA’M SABRAN JALAN PANGLIMA AIM KOTA PONTIANAK
Main Authors: | Parhadi, -, As, Syafarudin, Azwansyah, Heri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
, 2017
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/20015 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/20015/16444 |
Daftar Isi:
- Kota Pontianak merupakan kota terbesar di Kalimantan Barat, dan juga merupakan salah satu pusat kegiatan perekonomian. Sebagai kota yang sedang berkembang, Kota Pontianak mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik peningkatan perekonomian maupun pertambahan jumlah penduduk. Dimana pada saat ini giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Persimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas salah satunya kemacetan. Persimpangan tiga lengan di jalan Ya’m Sabran dan jalan Panglima Aim merupakan salah satu lokasi yang sering terjadi kemacetan akibat perpotongan arus lalu lintas yang tidak teratur dan terdapat berbagai fasilitas umum disekitarnya yang menyebabkan geomtrik jalan tidak dapat lagi menampung kendaraan yang lewat. Hal ini sering menimbulkan konflik dan hambatan lalu lintas. Permasalahan yang terjadi pada persimpangan yaitu meningkatnya volume kendaraan yang berpengaruh pada kapsitas persimpangan sehingga tingkat kinerja lalu lintas pada persimpangan tersebut menurun. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternative penanganan pada persimpangan Jalan Ya’m Sabran – Jalan Panglima Aim. Data volume lalu lintas diperoleh dengan melakukan survey dan mencatat secara manual jumlah kendaraan yang melewati lokasi tinjauan. Survey lalu lintas ini dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 7 Januari 2017 sampai dengan tanggal 10 Januari 2017, yaitu pada hari sabtu, minggu dan selasa. Waktu survey dilakukan pada pukul 06.00 – 18.00 WIB dengan interval satu jam maka didapat Volume Jam Puncak (VJP) pada hari senin jam 17.00 – 18.00 sebesar 1148 kend/jam. Setelah data diperoleh, selanjutnya dilakukan anilisis kinerja lalu lintas simpang tak bersinyal serta perencanaan lalu lints dan perencanaan bundaran. Analisa persimpangan sebelum dilakukan perencanaan lampu lalu lintas dan perencanaan bundaran diperoleh derajat kejenuhan pada jam sibuk yang sangat tinggi tahun 2017 = 2,54. Dari hasil analisa DS telah melebihi angka 0,80 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan dan untuk mengatasinya dilakukan pengaturan fase sinyal dan bundaran. Pada tahun 2027 siklus 87 detik, dimana masing-masing sinyal hijau pada kaki simpang Jl. Ya’m Sabran (A) 26 detik, Jl. Ya’m Sabran (B) 26 detik, Jl. Panglima Aim (C) 14 detik serta dilakukan pelebaran pada lengan simpang lebar jalinan 6 m menjadi 9 m. Kata Kunci: Derajat Kejenuhan, Jam Puncak, Sinyal Hijau, Bundaran