KOORDINASI LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN JL. ALIANYANG – JL. PUTRI DARANANTE – JL. PUTRI DARAHITAM DENGAN PERSIMPANGAN JL. ALIANYANG – JL. GUSTI HAMZAH – JL. PUTRI CANDRAMIDI DI KOTA PONTIANAK

Main Authors: Khardiansyah, Ardi, ., Akhmadali, Sulandari, Eti
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura , 2016
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/16119
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/16119/14043
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/16119/14044
Daftar Isi:
  • Kemacetan lalu lintas umumnya terjadi akibat antrian di simpang-simpang jalan, terlebih lagi pada simpang-simpang yang berdekatan. Hal ini karena simpang merupakan tempat konflik antar kendaraan yang terkonsentrasi, yang secara umum berfungsi pada kapasitas dengan tingkat pelayanan atau kinerja yang lebih rendah dari persimpangan jalan yang dilayani. Saat volume lalu lintas tinggi, misalnya pada jam-jam sibuk umumnya persimpangan menjadi prasarana transportasi yang secara nyata terlihat tidak mampu menampung arus lalu lintas. Koordinasi sinyal antar simpang diperlukan untuk mengoptimalkan kapasitas jaringan jalan karena dengan adanya koordinasi sinyal ini diharapkan tundaan (delay) yang dialami kendaraan dapat berkurang. Lokasi penelitian ini diambil pada lengan simpang Jl. Alianyang I – Jl. Putri Daranante – Jl. Putri Dara Hitam dan lengan simpang JL. Gusti Hamzah – Jl. Alianyang III – Jl. Putri Candramidi. Dipilihnya kedua persimpangan tersebut karena jarak kedua simpang yang hanya 500 m sehingga memungkinkan untuk diterapkan pengaturan lalu lintas terkoordinasi. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari, yaitu pada hari Sabtu, Minggu dan Senin. Survey dimulai pukul 06.00-18.00 WIB dengan interval waktu per 1 jam. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian jumlah kendaraan yang lewat pada persimpangan tersebut. Dari jumlah kendaraan yang lewat pada tiap simpang akan didapat Volume Jam Puncak dan lama sinyal hijau untuk tiap simpang yang diteliti. Dengan adanya koordinasi lampu lalu lintas antar simpang, maka tundaan dan kemacetan dapat dikurangi, terutama yang biasa terjadi pada jam-jam puncak. Dari hasil penelitian didapat Volume Jam Puncak pada pukul 16.00-17.00 WIB untuk simpang 1 sebesar 1656 smp/jam dan untuk simpang 2 sebesar 2249 smp/jam serta didapat juga waktu tempuh kendaraan sebesar 40 km/jam. Sedangkan waktu siklus tiap simpang pada jam puncak untuk simpang 1 lama waktu siklusnya 69 detik, dengan masing-masing sinyal hijau pada tiap kaki simpang Jl. Alianyang I = 13 detik, Jl. Putri Daranante = 12 detik, Jl. Alianyang II = 17 detik, Jl. Putri Dara Hitam = 11 detik dan pada simpang 2 didapat waktu siklusnya 96 detik dengan sinyal hijau pada tiap kaki simpang Jl. Putri Candramidi = 18 detik, Jl. Alianyang III = 18, Jl. Gusti Hamzah = 22 detik, Jl. Alianyang II = 22 detik. Dengan dikoordinasikannya kedua simpang tersebut sesuai pola lama sinyal hijau, merah dan kuning yang telah didapat, maka kendaraan yang lewat dari simpang 1 menuju ke simpang 2 atau sebaliknya akan selalu mendapat sinyal hijau. Kata kunci: Koordinasi simpang, traffic light, Arus (Q), Sinyalhijau (g), Waktu siklus (c), Waktu Tempuh (t).