Pengaruh Daya Hambat Sediaan Salep Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

Main Authors: Tethool, Adrianz Mario, Tulandi, Selvana S., Tulandi, Hetty V., Paat, Vlagia I., Potalangi, Nerni O.
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: FMIPA UKIT , 2021
Subjects:
Online Access: https://journal.fmipaukit.ac.id/index.php/jbt/article/view/356
https://journal.fmipaukit.ac.id/index.php/jbt/article/view/356/189
Daftar Isi:
  • Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Salah satunya adalah daun katuk. Penelitian sebelumnya Simbolon (2011) tentang karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia. Hasil skrining diperoleh senyawa alkaloida, flovonoid, tanin, glikosida, dan steroida. Disamping itu, daun katuk mempunyai aktivitas sebagai antimikroba terhadap bakteri Stapylococcus aureus yang merupakan salah satu penyebab terjadinya luka borok/kronis. Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada kulit manusia, oleh sebab itu untuk penanganannya yang rasional, penggunaan antibakteri secara topikal lebih efektif. Contoh sediaan yang digunakan secara topikal adalah salep, gel dan krim.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sediaan salep ekstrak daun katuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan salep ekstrak daun katuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang ditandai dengan adanya zona bening yang terbentuk disekitar sumuran.