HUBUNGAN ANTARA LAMA DAN SIKAP DUDUK TERHADAP KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI POLIKLINIK SARAF RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

Main Author: ., Yusuf Harkian
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura , 2015
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8955
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8955/8892
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Salah satu nyeri yang paling sering terjadi di duniaadalah nyeri punggung bawah (NPB), yang dirasakan di daerah lumbalatau lumbosakral, dapat berupa nyeri lokal, radikular atau keduanya.Selama ini duduk telah menjadi topik yang kompleks oleh para penelitiNPB dan faktor risiko NPB terkait duduk adalah lama duduk dan sikap duduk. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara lama dan sikap duduk terhadap kejadian NPB di Poliklinik Saraf RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian ini menggunakanmetode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yangdilakukan pada bulan Mei-Juli 2014 di Poliklinik Saraf RSUD DokterSoedarso Pontianak dengan jumlah sampel 100 orang, menggunakanteknik pengambilan sampel non-probability sampling jenis consecutive.Diagnosis sampel berdasarkan data rekam medis pasien. Pasien yangtelah didiagnosis kemudian diwawancarai dan diminta mengisi kuisioneryang telah divalidasi. Hasil dan Kesimpulan: Ditemukan bahwa lamaduduk (p = 0,000) dan sikap duduk (0,014) memiliki hubungan dengankejadian NPB, di mana seorang dengan lama duduk lebih dari 4 jammemiliki risiko 1,661 kali lebih besar mengalami kejadian NPBdibandingkan dengan lama duduk kurang dari 4 jam, dan seorang dengansikap duduk membungkuk memiliki risiko 2,657 kali lebih besar mengalamikejadian NPB dibandingkan dengan sikap duduk tegak. Kata kunci: Lama duduk, Sikap duduk, Nyeri punggung bawah1) Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.2) Bagian Saraf RSUD Dokter Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat.3) Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.