POLA DISTRIBUSI BRONKIEKTASIS DI POLIKLINIK PARU RSU DR. SOEDARSO PONTIANAK PERIODE JANUARI 2010 – DESEMBER 2011

Main Author: ., Sheila Vinesa
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura , 2014
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8458
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8458/8475
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai denganadanya dilatasi bronkus yang bersifat patologis dan berlangsung kronik. Insidensibronkiektasis di negara-negara barat diperkirakan sebanyak 1,3% diantarapopulasi. Insidensi bronkiektasis cenderung menurun terutama di negara-negaramaju di dunia. Bronkiektasis sebagian besar disebabkan oleh tuberkulosis danakan mengganggu kualitas hidup pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui distribusi penderita bronkiektasis di Poliklinik Paru RSU Dr.Soedarso Pontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifdengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSU Dr. SoedarsoPontianak dari bulan Mei 2012-Juni 2012. Sampel pada penelitian ini adalahsemua pasien yang didiagnosis bronkiektasis berdasarkan rekam medik PoliklinikParu RSU Dr. Soedarso Pontianak dengan memperhatikan kriteria inklusi daneksklusi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 110 sampel. Sampel dipilihdengan teknik non probability sampling dengan cara consecutive sampling. Datadiambil dengan mengumpulkan data sekunder dari unit rekam medik. Hasil: Hasilpenelitian mendapatkan 110 sampel selama periode penelitian. Penderitabronkiektasis terbanyak terdapat pada rentang usia 44-51 tahun (22,7%), dankejadian bronkiektasis dua kali lebih banyak terjadi pada laki-laki daripadaperempuan. Sebanyak 95 pasien (86,4%) mengeluhkan batuk berdahak, 78 pasien(70,9%) mengeluhkan sesak napas dan 32 pasien (29,1%) mengeluhkanhemoptisis. Sebagian besar penderita bronkiektasis (63,6%) berasal dari daerahPontianak. Sebanyak 63 pasien (57,3%) memiliki riwayat penyakit tuberkulosis,dan 18 pasien (28,57%) diantaranya berusia 44-51 tahun. Sebanyak 69 pasien(62,7%)memiliki gambaran radiologis fokal. Saran: Saran dalam penelitian iniadalah perlunya edukasi dan penyampaian informasi kepada pasien bronkiektasismengenai tanda dan gejala bronkiektasis, terutama bagi pasien post-tuberkulosa.Kata kunci: Bronkiektasis, bronkiektasis post-tuberkulosa