GAMBARAN KASUS SEKSIO SESAREA BERDASARKAN STATUS RUJUKAN DI RSU DOKTER SOEDARSO PONTIANAK PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2011
Main Author: | ., Sandi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
, 2014
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/5496 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/5496/5670 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) diIndonesia saat ini masih tinggi. Kelancaran rujukan merupakan faktor yangmenentukan dalam menurunkan AKI dan AKB. Rumah sakit rujukan harusmemiliki kesiapan khususnya dalam penanganan rujukan obstetri. Salah satutindakan penanganan rujukan obstetri yang harus tersedia di rumah sakitrujukan adalah seksio sesarea. Tujuan: Mengetahui angka seksio sesarea;karakteristik ibu, indikasi dan luaran persalinan seksio sesarea berdasarkanstatus rujukan; di RSU Dokter Soedarso Pontianak periode 1 Januari 31Desember 2011. Metodologi: Penelitian deskriptif observasional denganmenggunakan data rekam medik. Hasil penelitian: Jumlah seksio sesareasebanyak 653 dari 1696 total persalinan. Sebanyak 587 pasien sebagai sampelpenelitian. Proporsi kelompok rujukan 57,9% dan kelompok non-rujukan 42,1%.Kategori kasus dengan proporsi terbesar pada kelompok rujukan dan nonrujukanadalah kelompok umur 25 29 tahun (29,7% dan 29,1%), frekuensiANC empat kali atau lebih (79,4% dan 82,2%); paritas nullipara (45,9% dan42,1%); kadar Hb pascaseksio sesarea < 11 gr/dl (77,1% dan 77,7%);komplikasi infeksi luka insisi (30,8% dan 61,5%); lama perawatan lima hari ataukurang (77,1% dan 76,5%); dan kategori tidak asfiksia (81,6% dan 82,1%).Proporsi terbesar indikasi seksio sesarea pada kelompok rujukan adalahmalpresentasi janin (15,3%), sedangkan kelompok non-rujukan adalahdisproporsi sefalopelvik (14,6%). Kematian ibu hanya ditemukan padakelompok rujukan (4 kasus). Kematian perinatal pada kelompok rujukan (19kasus) lebih tinggi dibandingkan kelompok non-rujukan (8 kasus). Kesimpulan:Angka seksio sesarea di RSU Dokter Soedarso Pontianak tahun 2011 adalah38,5%. Hampir tidak terdapat perbedaan proporsi umur, frekuensi ANC; paritas;kadar Hb; jenis komplikasi; lama perawatan; dan skor apgar pada kelompokrujukan dan non-rujukan. Proporsi terbesar indikasi seksio sesarea padakelompok rujukan adalah malpresentasi janin sedangkan pada kelompok nonrujukanadalah bekas seksio sesarea. Kematian ibu dan perinatal padakelompok rujukan lebih tinggi daripada kelompok non-rujukan. Kata kunci: Seksio sesarea, status rujukan.