Hubungan Kadar Hemoglobin A1c dan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Penderita Diabetes Mellitus

Main Author: ., Risma Imthihanul Safitri
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura , 2019
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/37946
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/37946/75676584273
Daftar Isi:
  • Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik berupa hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Glycosylated Hemoglobin (HbA1c) merupakan salah satu cara untuk mendiagnosis diabetes melitus yang lebih akurat dan dapat dipercaya sebagai kontrol jangka panjang status glikemi pada pasien diabetes melitus. Peningkatan insidensi diabetes melitus akan diikuti oleh peningkatan kejadian penyakit pembuluh darah perifer yang merupakan komplikasi kronik dari diabetes melitus. Ankle Brachial Index (ABI) merupakan salah satu skrining non invasive dan penting dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami penyakit arteri perifer dengan sensitivitas 79% dan spesifisitas 96%. Metode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar Glycosylated Hemoglobin (HbA1C) dan kejadian penyakit arteri perifer (PAP) pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan menggunakan metode cross sectional. Hasil. Pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Antonius Kota Pontianak sebanyak 51 orang. Data sampel dikumpulkan melalui anamnesis, data laboratorium dan data rekam medik pasien dengan cara consecutive sampling. Dari hasil uji Fischer didapatkan nilai p = 0.487. Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dan kejadian PAP pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit X Kota Pontianak.