Pengaruh Pemberian Astaxanthin terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang diinduksi Formaldehid secara Oral
Main Author: | ., Deby Wahyu Putriana |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
, 2018
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/29476 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/29476/75676579063 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang. Formaldehid sering disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan. Formaldehid yang bersifat sangat reaktif dapat memicu peningkatan produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Pemberian astaxanthin dapat menghambat terbentuknya radikal bebas sehingga dapat memperbaiki kerusakan pada ginjal. Metodologi. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and posttest-only control group design. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 25 tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol normal diberikan CMC 0,5%; kelompok kontrol negatif diberikan induksi formaldehid; Kelompok dosis 1 diberikan astaxanthin 12 mg/hari; kelompok dosis 2 diberikan astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3 diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Data dianalisis dengan uji statistik t berpasangan. Hasil. Pada pengukuran setelah perlakuan (posttest) tidak terjadi penurunan pada rerata kadar ureum dan kreatinin pada kelompok uji dosis 1 dan 2 (p>0.05), namun terjadi penurunan bermakna pada kelompok uji dosis 3 (p<0.05). Kesimpulan. Astaxanthin dosis dosis 48 mg/hari menyebabkan penurunan rerata kadar ureum dan kreatinin yang diinduksi formaldehid.