PENGARUH PEMBERIAN ASTAXANTHIN TERHADAP KADAR GLUTATION PADA KERUSAKAN JARINGAN TESTIS TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI FORMALDEHID SECARA ORAL

Main Author: ., Auliyah Tania Alkadrie
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura , 2018
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/25655
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/25655/75676576748
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Penggunaan formaldehid sering disalahgunakan, satu diantara contohnya sebagai pengawet makanan. Paparan formaldehid yang berlebihan dapat menyebabkan stress oksidatif dan menurunkan jumlah antioksidan alami dalam tubuh, salah satunya GSH. Pemberian astaxanthin sebagai antioksidan eksogen diharapakan dapat meningkatkan kadar GSH dalam tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh astaxanthin terhadap kadar GSH pada kerusakan jaringan testis tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diberi formaldehid secara oral. Metodologi: Desain penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan posttest-only control group design. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok: kelompok kontrol normal: kelompok kontrol negatif hanya diberi induksi formaldehid; kelompok dosis I diberikan astaxanthin 12mg/hari; kelompok dosis 2 diberikan astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3 diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Kadar GSH jaringan testis diuji dengan metode Ellman kemudian data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil: Kadar GSH pada kontrol netral adalah 8,964 μg/ml, kontrol negatif 8,914 μg/ml, dosis 12 mg/hari 5,973 μg/ml, dosis 24 mg/hari 9,059 μg/ml, dosis 48 mg/hari 9,725 μg/ml. Kadar GSH dosis 12 mg/hari, 24 mg/hari, dan 48 mg/hari lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol normal dan kontrol negative (LSD, p<0,05). Kesimpulan: Astaxanthin dapat berperan sebagai antioksidan dengan meningkatkan kadar GSH jaringan testis.