HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKS DI KOTA PONTIANAK

Main Author: ., Diska Astarini
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura , 2016
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/14395
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/14395/12840
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit infeksiyang mudah ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman denganpasangan yang terinfeksi ataupun mereka yang kerap berganti-ganti pasanganseksual. Peningkatan kasus IMS yang terjadi pada kelompok resiko tinggi, sepertipada wanita pekerja seks (WPS) terjadi sedemikian cepat. Adanya informasimengenai yang dapat meningkatkan pengetahuan WPS tentang IMS sehingga dapatmencegah mereka tertular IMS.Tujuan. mengetahui hubungan antara tingkatpengetahuan WPS tentang IMS dengan kejadian IMS pada WPS di kota Pontianak.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional denganpendekatan cross-sectional. Data diambil secara consecutive sampling. Datadidapatkan dari 84 WPS yang diukur tingkat pengetahuannya mengenai IMS denganmenggunakan kuesioner dan untuk mendiagnosis IMS diperlukan pemeriksaan fisikdan laboratorium. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (menggunakan Uji ChiSquare). Hasil penelitian. Terdapat hubungan bermakna antara tingkatpengetahuan tentang IMS dengan kejadian IMS (p=0,000). Hasil dari studi inimenunjukkan 48,8 % responden memiliki tingkat pengetahuan tentang IMS dalamkategori baik. 56% responden terdiagnosis negatif IMS berdasarkan pemeriksaanfisik dan laboratorium. Kesimpulan. Kejadian IMS pada WPS di Kota Pontianakdipengaruhi oleh tingkat pengetahuan WPS tentang IMS,