PENGARUH PEMILIHAN TEKNIK EKSTRAKSI DAUN JAMBU BIJI AUSTRALIA (Psidium guajava L.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH
Main Authors: | Nofita, Nofita, Tutik, Tutik, Garini, Tya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)
, 2021
|
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4382 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4382/pdf |
Daftar Isi:
- Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah daun jambu biji. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemilihan teknik ekstraksi daun jambu biji Australia (Psidium guajava L.) terhadap aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Ekstraksi menggunakan teknik Ultrasonik dan maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen yang didapat dari ekstraksi ultrasonik yaitu 30,67% sedangkan hasil rendemen dari teknik maserasi yaitu 18,67%. Analisis fitokimia pada daun jambu biji Australia dengan teknik ultrasonik maupun maserasi memiliki kandungan tanin, flavonoid dan fenolik. Penetapan kadar tanin tidak jauh berbeda hasilnya antara maserasi dengan ultrasonik, sedangkan fenolik dan flavonoid lebih besar kadarnya dengan ekstraksi ultrasonik daripada maserasi. Untuk hasil antioksidan didapatkan IC50 pada ultrasonik sebesar 111,3 dan maserasi sebesar 115,97 sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan dengan kategori sedang. Hasil statistik aktivitas antioksidan menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna (P > 0,05) antara teknik ekstraksi ultrasonik dengan maserasi.