Spiritual Companionship: Anam ċara sebagai Seni Praktika yang Hilang di Gereja Kontemporer?

Main Author: Sasongko, Nindyo
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: STFT Jakarta, Indonesia , 2020
Subjects:
Online Access: https://www.theologiainloco.com/ojs/index.php/sttjournal/article/view/181
https://www.theologiainloco.com/ojs/index.php/sttjournal/article/view/181/12
Daftar Isi:
  • Dalam makalah ini, saya mengusung tema persahabatan untuk menjadi praktik eklesial, sebuah praktik yang diadaptasi dari “pembimbingan spiritual” (spiritual direction). Pendekatan yang akan saya tawarkan tampak berbeda dari yang ditawarkan oleh berbagai sekolah teologi Protestan seperti, ilmu pendampingan pastoral sampai pastoral klinis. Sebab itu, saya hendak mengusulkan “pembimbingan spiritual” (spiritual direction) atau “persahabatan spiritual” (spiritual companion). Saya akan menggunakan konsep philia, yakni cinta antar-dua orang (atau lebih) yang nonseksual dan nonerotis. Cinta ini mewujud di antara dua sahabat yang berkomitmen berjalan bersama-sama, saling berdampingan dan menatap ke satu visi dan berjalan bersama demi menggapai visi itu. Dengan meminjam ide anam ċara, “sahabat jiwa” dari tradisi Keltik-Irlandia, maka “persahabatan spiritual” (spiritual companionship) dapat menjadi habitus di jemaat-jemaat Kristen Indonesia guna semakin mekarnya spiritualitas warga gereja.