CHARACTERISTICS OF MIXED ASPHALTIC CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) USING COMBINATION OF FILLER
| Main Author: | Yasruddin, Yasruddin |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf Journal |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Lambung Mangkurat University Press
, 2020
|
| Online Access: |
https://jtb.ulm.ac.id/index.php/JTB/article/view/174 https://jtb.ulm.ac.id/index.php/JTB/article/view/174/137 |
Daftar Isi:
- Currently, Asphaltic Concrete (AC) is widely used as a surface layer in road construction in Indonesia because of its waterproof, durable, structural value and can be used for light to heavy traffic. There are various asphalt mixtures, such as hot asphalt mixtures using rock ash filler, cement and lime on the surface layer of the Asphaltic Concrete Wearing Course (AC-WC). Therefore, it is necessary to conduct research to determine Marshall characteristics in the evaluation of hot asphalt mixtures using rock ash, cement and lime fillers on the Asphaltic Concrete Wearing Course (AC-WC) surface layer which is adjusted to the specifications of Indoneisan Highways. Marshall test results on the AC-WC mixture using 3 different types of filler such as rock ash filler, cement and lime with Marshall parameters. In the stone ash filler test, the optimum asphalt content was 5.8% with Marshall parameters namely Stability (1180 kg), Flow (3.75mm), MQ (339kg/mm), VIM (4.75%), VMA (17.4 %), VFB (79.5%). For Cement Filler, the optimum asphalt content is 5.7% with Marshall parameters namely Stability (980 kg), Flow (3.8mm), MQ (260kg/mm), VIM (5.26%), VMA (17.8% ), VFB (75%). As for the Lime Filler, the optimum asphalt content was 6.6% with Marshall parameters namely Stability (1060 kg), Flow (3.7mm), MQ (310kg/mm), VIM (5.25%), VMA (19%), VFB (79%). In addition, the Marshall immersion test with IRS values obtained results of 88.45%, 91.52% and 84.36% for rock ash filler, cement filler, and lime filler respectively, where all results meet the minimum specification requirements of 75% based on Indoneisan Highways specification.
- Sekarang ini campuran Asphaltic Concrete (AC) banyak digunakan sebagai lapisan permukaan pada konstruksi jalan raya di Indonesia karena sifat kedap airnya, tahan lama, mempunyai nilai struktural dan dapat digunakan untuk lalu lintas ringan sampai dengan berat. Ada beragam campuran aspal, seperti campuran aspal panas dengan menggunakan filler abu batu, semen dan kapur pada lapis permukaan Asphaltic Concrete Wearing Course (AC-WC). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menentukan sifat-sifat karakteristik Marshall pada evaluasi campuran aspal panas dengan menggunakan filler abu batu, semen dan kapur pada lapis permukaan Asphaltic Concrete Wearing Course (AC-WC) yang disesuaikan dengan spesifikasi Bina Marga. Hasil pengujian Marshall terhadap campuran AC-WC dengan menggunakan 3 jenis filler yang berbeda seperti filler abu batu, semen dan kapur dengan parameter Marshall. Pada pengujian Filler abu batu didapat kadar aspal optimum 5,8% dengan parameter Marshall yaitu Stabilitas (1180 kg), Flow (3,75mm), MQ (339kg/mm), VIM (4,75%), VMA (17,4%), VFB (79,5%). Untuk Filler Semen didapat kadar aspal optimum sebesar 5,7% dengan parameter Marshall yaitu Stabilitas (980 kg), Flow (3,8mm), MQ (260kg/mm), VIM (5,26%), VMA (17,8%), VFB (75%). Adapun untuk Filler Kapur didapat kadar aspal optimum 6,6% dengan parameter Marshall yaitu Stabilitas (1060 kg), Flow (3,7mm), MQ (310kg/mm), VIM (5,25%), VMA (19%), VFB (79%). Selain itu, Pengujian rendaman Marshall dengan nilai IRS diperoleh hasil 88,45%, 91,52% dan 84,36% untuk filler abu batu, filler semen, dan filler kapur dimana semua hasil memenuhi persyaratan spesifikasi minimum 75 % dari spesifikasi Bina Marga.