Gambaran Regulasi Emosi pada Mahasiswa Santri saat Pandemi Covid-19 di Pondok Pesantren X Tembalang Semarang
Daftar Isi:
- Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang secara fisik, akan tetapi berdampak pula pada gangguan psikis. Pengalaman stres mahasiswa santri menjadi fenomena yang sering ditemukan di pondok pesantren. Regulasi emosi diperlukan bagi mahasiswa santri dalam mengelola emosi ketika menghadapi stresor yang datang. Beberapa penelitian sebelumnya terkait regulasi emosi santri sudah dilakukan, namun belum dijelaskan gambaran per domain dari proses regulasi emosi santri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan regulasi emosi mahasiswa santri. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan 178 mahasiswa santri dengan kriteria berdomisili di Pesantren dan bersedia menjadi responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner regulasi emosi yang diadopsi dari JJ Gross. Pengambilan data dilakukan secara daring melalui teknologi SIDE (Sistem Informasi Deteksi Emosi). Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini didapatkan 69,1% regulasi emosi mahasiswa santri berada pada tingkat sedang. Tingginya tingkat regulasi emosi mencerminkan kecakapan mahasiswa santri dalam menghadapi stresor. Proses regulasi emosi yang dominan digunakan adalah modifikasi situasi. Mahasiswa santri perlu melatih dan memilih strategi regulasi emosi yang tepat. Ketidaktepatan penggunaan strategi dapat mengakibatkan tingkat regulasi emosi menjadi buruk