ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA OBAT CAPTOPRIL DAN AMLODIPIN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG
Daftar Isi:
- ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi dan Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang saling berhubungan dan mempunyai prediposisi kuat untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler dan atherosclerosis. BPJS kesehatan menyebutkan biaya pelayanan pasien hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga mengindikasikan perlunya dilakukan pengendalian biaya melalui kajian farmakoekonomi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah analisis efektivitas biaya. Dengan menggunakan analisis efektivitas biaya maka dapat mengetahui obat mana yang efektif dari segi biaya dan terapinya. Tujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas biaya antihipertensi Captopril dan Amlodipin untuk pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes mellitus di Puskesmas Kabupaten Magelang. Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan data rekam medis tahun Januari 2019- Desember 2020. Sampel pada penelitian ini sebesar 35, yang terbagi ke dalam kelompok Amlodipin 10mg/hari (15 pasien) dan kelompok Captopril 25 mg/hari (20 pasien). Outcome yang dinilai yaitu jumlah pasien yang mencapai target terapi setelah 1 bulan menggunakan obat. Hasil : Persentase efektivitas terapi amlodipin 10 mg sebesar 86,7% sedangkan captopril 25 mg sebesar 60%. Rata-rata biaya medis langsung kelompok amlodipin 10 mg/hari yaitu Rp 10.423,93 lebih besar dibandingkan captopril 25 mg/hari yaitu Rp 7.298,80. Nilai ACER Amlodipin 10 mg/hari sebesar Rp 12.023,00 dan Captopril 25 mg/hari sebesar Rp 12.164,00. Perhitungan nilai ICER sebesar Rp 11.704,6. Kesimpulan : Amlodipin lebih cost-effective dibandingkan captopril dengan nilai ACER Rp 12.023,00 Kata kunci : Analisis Efektivitas Biaya, Antihipertensi, Hipertensi, Diabetes Mellitus.