Sistem Transportasi dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi di Kota Surakarta Tahun 1998-2014

Main Author: Aslamiyah, Swaibatul
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4220/1/Swaibatul%20Aslamiyah.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4220/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini mengkaji mengenai “Sistem Transportasi dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi di Kota Surakarta Tahun 1998-2014”. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: Pertama, Perkembangan sistem transportasi dan kebijakannya di Kota Surakarta tahun 1998-2014. Kedua, dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari perkembangan jalan raya dan sistem transportasi di Kota Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah, yakni heuristik atau mengumpulkan sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder; melakukan kritik sumber yang meliputi kritik ekstern guna mengetahui otentisitas sumber dan kritik intern untuk mengetahui kredibelitas sumber; interpretasi terhadap fakta yang ada; dan terakhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah. Skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah sosial ekonomi. Selain menggunakan lingkup keilmuan sejarah sosial ekonomi, penelitian ini juga menggunakan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi. Pada masa Orde Baru, pemerintah melakukan upaya pembangunan ekonomi yaitu membangun kembali infrastruktur ekonomi yang rusak seperti jalan, pelabuhan, listrik, irigasi, dan lain-lain. Perbaikan jalan yang rusak dan jalan yang telah diaspal bertambah banyak jumlahnya. Kondisi jalan yang lebih baik, bersama dengan kenaikan penghasilan masyarakat telah mengakibatkan jumlah kendaraan bermotor bertambah banyak, sehingga berdampak pada terjadinya mobilitas yang tinggi. Kota Surakarta sebagai kota transit setiap harinya dilalui arus barang dan penumpang antar wilayah dengan intensitas cukup tinggi. Hal itu menyebabkan kondisi lalu lintas Kota Surakarta menjadi ramai, terlebih di pusat kota. Pada tahun 1998 telah terjadi peristiwa besar yaitu Kerusuhan Mei yang menyebabkan rusaknya bangunan-bangunan komersial, infrastruktur dan fasilitas umum, sehingga perekonomian Kota Surakarta memburuk. Pasca terjadinya peristiwa tersebut Pemerintah Kota Surakarta bangkit dan tidak hanya melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bangunan-bangunan dan fasilitas umum yang rusak, tetapi Pemerintah Kota Surakarta juga mulai menata dan melakukan pembaharuan-pembaharuan terhadap sistem transportasinya. Tingginya mobilitas di Surakarta sering menyebabkan kemacetan lalu lintas, Pemerintah Kota Surakarta kemudian memberlakukan sistem satu arah pada jalan raya yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Selain itu Pemerintah Surakarta melakukan pengadaan transportasi massal yang disebut BST (Batik Solo Trans). BST ini resmi beroperasi pada tahun 2010 sesuai dengan koridor yang telah disiapkan. Pembangunan dan perbaikan yang telah dilakukan terhadap sistem transportasi membawa dampak ekonomi yaitu munculnnya pusat-pusat ekonomi seperti pasar tradisional (Pasar Gede, Pasar Klewer dan lain-lain), pertokoan besar(Beteng Trade Center, Pusat Grosir Solo dan lain-lain ), hingga munculnya Solo Grand Mall pada tahun 2004 sebagai wajah pertama pasar modern/mall di Surakarta. Selain itu kepadatan lalu lintas juga menimbulkan dampak sosial terjadinya kecelakaan yang terus meningkat setiap tahunnya.