Dari Sasana Rehabilitasi Anak Nakal (SRAN) Among Putro ke Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Antasena: Perkembangan sebuah Panti Sosial di Kabupaten Magelang 1982-2018
Main Author: | Adjie, Ilham Habib |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4183/1/Ilham%20Habib%20Adjie.pdf https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4183/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul “Dari Sasana Rehabilitasi Anak Nakal (SRAN) Among Putrob ke Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Antasena: Perkembangan sebuah Panti Sosial di Kabupaten Magelang 1982-2018”. Penelitian ini menguraikan perkembangan PSMP Antasena dalam konteks perkembangan organisasi melalui konsep manajemen organisasi, manajemen sarana dan prasarana, serta bentuk pelayanan rehabilitasi sosial di PSMP Antasena pada anak dengan kenakalan remaja. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap,yaitu heuristik untuk mencari sumber sejarah, kritik intern dan ekstern untuk menentukan kredibilitas dan keotentikan sumber sejarah, sintesis terhadap fakta sejarah yang ada, dan historiografi berupa penulisan sejarah. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan ilmu sosial organisasi yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang perkembangan PSMP Antasena dalam menangani kasus kenakalan remaja di wilayah kerjanya. Fenomena kenakalan remaja di Indonesia menjadi latar belakang pendirian PSMP Antasena pada tahun 1982 dengan nama awal Sasana Rehabilitasi Anak Nakal (SRAN) Among Putro. Nama PSMP Antasena mulai digunakan pada tahun 1994 dan berganti lagi menjadi Balai Rehabilitasi Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena pada tahun 2018. Tujuan dari pendirian PSMP Antasena adalah untuk menangani kenakalan remaja dengan melakukan program rehabilitasi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja yang menjalani program rehabilitasi sosial di PSMP Antasena dapat berubah menjadi remaja normal dengan tidak mengulangi perbuatan penyimpangan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga dibekali dengan pelatihan keterampilan yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup selepas menjalani program rehabilitasi sosial di PSMP Antasena. Berdasarkan kondisi tersebut PSMP Antasena dapat dinyatakan berhasil dalam menangani kenakalan remaja di wilayah kerjanya.