Harian Rakjat: Alat Propaganda Partai Komunis Indonesia 1959-1965
Main Author: | Ridwan, Akbar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4173/1/Akbar%20Ridwan%20%28Pendahuluan-Bab%201%29.pdf https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4173/ |
Daftar Isi:
- Fokus skripsi ini adalah propaganda Harian Rakjat (HR) selama 1959-1965. Pada penelitian ini permasalahan yang diteliti berkaitan dengan konten dan sifat propaganda HR, serta reaksi pemerintah terhadap propaganda HR. Ketiga permasalahan itu menjadi landasan untuk menganalisis konten dan sifat propaganda HR, serta menjabarkan reaksi pemerintah terhadap propaganda yang dilakukan HR. Selama prosesnya, penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan ilmu politik. Pembahasan awal skripsi ini mengenai transisi pers dari Pers Merdeka menuju Pers Terpimpin. Selama masa transisi yang berlangsung sejak 1957-1963, pers Indonesia mengalami serangkaian pembreidelan yang dilakukan pemerintah. Tindakan itu sebagai dampak dari upaya pemerintah dalam mengontrol pers. Setelah masa transisi, pers Indonesia pada mulanya dapat dikontrol pemerintah, tetapi kondisi tersebut berubah secara drastis karena pada pertengahan 1964 muncul Badan Pendukung/Penyebar Soekarnoisme (BPS) yang dibantu Amerika Serikat. Tujuan didirikannya BPS adalah menjatuhkan Presiden Sukarno dan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan mengatasnamakan Soekarnoisme. Hal itu mengakibatkan konflik antara pers pendukung Presiden Soekarno terhadap pers BPS yang dianggap kontra revolusioner. Terbentuknya poros Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom) di awal Demokrasi Terpimpin membuat Presiden Sukarno memiliki pendukung tetap. Salah satu pendukung terkuatnya berasal dari golongan komunis yang diwakili oleh PKI. Posisi HR sebagai surat kabar milik PKI, membuat HR menjadi media propaganda PKI dan secara konsisten mendukung Presiden Sukarno. Dukungan HR termanifestasikan dalam bentuk propaganda anti imperialisme, kolonialisme, kapitalisme, dan semua hal yang berkaitan dengan Blok Barat, tidak terkecuali budaya. Pembahasan selanjutnya adalah inti penelitian mengenai propaganda HR yang secara umum dapat dibagi menjadi tiga tema besar, yaitu politik, ekonomi, dan budaya. Berkenaan dengan politik, pembahasan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu keterlibatan HR dalam propaganda Pembebasan Irian Barat, konfrontasi terhadap Malaysia, dan konflik terhadap kelompok BPS. Situasi tersebut berimplikasi dengan adanya propaganda ekonomi yang berisi mengenai penolakan terhadap kapitalisme asing. Selain itu akibat situasi politik Indonesia, HR juga melakukan propagada anti kebudayaan negara imperialis (Blok Barat).