Perkembangan PDAM Semarang Sebagai Penyedia Air Baku Pada Masyarakat Semarang Tahun 1991-1998

Main Author: Vauliandani, Ricki
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4082/1/RICKI%20VAULIANDANI%20%282017%29.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4082/
Daftar Isi:
  • Skripsi dengan judul “Perkembangan PDAM Semarang sebagai Penyedia Air Baku pada Masyarakat Semarang Tahun 1991-1998” ini disusun menggunakan metode sejarah, yang membahas tentang perkembangan PDAM dalam menghadapi permasalahan-permasalahan pada masa jabatan Tubagus Mochtar sebagai direktur utama tahun 1991-1998. Serta membahas mengenai berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Tubagus Mochtar dalam upayanya membenahi pelayanan terhadap masyarakat atau pelanggan serta melakukan peningkatan kapasitas produksi air baku. Adapun permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini adalah apa saja permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Kota Semarang pada tahun 1991-1998, dan bagaimana kebijakan-kebijakan yang ditetapkan PDAM Kota Semarang untuk mengatasi permasalahan kebutuhan air baku bagi masyarakat Kota Semarang pada tahun 1991-1998. PDAM Kota Semarang sudah ada sejak dari Masa penjajahan kolonial hindia Belanda, Masa pendudukan Jepang, Masa kemerdekaan 1945-1990, dan hingga sampai saat ini. Dalam perkembangannya PDAM dalam melayani masyarakat atau pelanggan tahun 1991-1998 mengalami berbagai permasalahan yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti terjadi kerusakan pada alat produksi air baku Instalasi Pengolah Air (IPA), dan dari segi pelayanan PDAM yang masih kurang baik kepada para masyarakat atau pelanggan. Sedangkan faktor eksternal seperti kerusakan pada pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air baku kepada para pelanggan, dan dikarenakan faktor alam seperti terjadi bencana banjir yang menghambat penyaluran air baku kepada pelanggan. Hal tersebut membuat PDAM menerima banyak keluhan-keluhan dari para pelanggan karena ketidaknyamanan yang diterima oleh pelanggan. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi, Tubagus Mochtar menerapkan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk membenahi berbagai sistem pelayanan dan upaya untuk menambah kapasitas produksi air baku dengan melakukan pembangunan fisik. Hal tersebut dilakukan agar PDAM mampu menjangkau wilayah yang lebih luas dan lebih banyak pelanggan serta bisa lebih banyak menyediakan air baku bagi masyarakat atau pelanggan untuk memenuhi kebutuhan air setiap harinya.