PREPARASI DAN KARAKTERISASI ARANG SABUT KELAPA SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Cr(III)
Main Authors: | Gede Widihati, Ida Ayu, Manurung, Manuntun, Yunilawati, Yunilawati |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Graduate Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/cakra/article/view/88918 https://ojs.unud.ac.id/index.php/cakra/article/view/88918/45169 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK: Kandungan selulosa yang tinggi pada sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan arang aktif. Tujuan penelitian adalah untuk membuat arang aktif dari sabut kelapa yang berguna untuk menyerap limbah ion logam Cr(III) dari perairan. Penelitian dimulai dengan pembentukan arang dari sabut kelapa pada berbagai suhu. Arang yang dihasilkan diaktivasi dengan HCl. Selanjutnya dikarakterisasi sesuai dengan SNI 06-3730-1995. Arang aktif dan arang tanpa aktivasi digunakan untuk menjerap logam Cr(III) dari larutan. Selain itu dilakukan juga optimasi parameter pH dan waktu adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu karbonisasi terbaik adalah pada suhu 600oC. Waktu kontak optimum arang aktif dan arang tanpa aktivasi adalah 5 jam dengan pH optimum arang aktif dan arang tanpa aktivasi pada pH 6. Kapasitas adsorpsi terhadap ion logam Cr(III) sebesar 13,5645 mg/g dan 16,1452 mg/g masing-masing untuk arang tanpa aktivasi dan arang teraktivasi dari konsentrasi awal larutan sebesar 300 mg/L. Kapasitas adsorpsi meningkat sebesar 64,36 % apabila dalam bentuk arang dibandinkan dengan bentuk sabut kelapa dan kapasitas adsorpsi arang teraktivasi meningkat sebesar 19,02 % dibandingkan dnegan arang tanpa aktivasi. ABSTRACK: The high cellulose content in coconut coir fibers can be used as a basic ingredient for making activated charcoal. The purpose of this research is to make activated charcoal from coconut husk which is useful for absorbing Cr(III) metal ions from waters. The research was begun with the formation of charcoal from coconut husks at various temperatures. The resulting charcoal was activated with HCl. Furthermore, it was characterized according to Indonesian National Standart (SNI) 06-3730-1995. The activated and unactivated charcoals were used to absorb Cr(III) metal ion from solution. In addition, optimation of pH and adsorption time were also carried out. The results showed that the best carbonization temperature was at 600oC. The optimum contact time for activated charcoal and unactivated charcoal was 5 hours and the optimum pH for activated charcoal and unactivated charcoal was of 6 with the absorption capacities of Cr(III) metal ion were 13. 5645 and 16.1452 mg/g for unactivated charchoal and activated cahrchoal respectively from initial concentration of 300 mg/L. The adsorption capacity of the charcoal was increasing by 64.36 % comparing to coconut husk and it was increasing by 19.02% on activated charcoal comparing to unactivated one.